Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kulit Kacang yang Terbagi

18 Juli 2016   21:47 Diperbarui: 18 Juli 2016   21:49 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, iya. Ose tidak mabok hari ini. Soalnya, ose baru habis antar perempuan kah?"

"Apa?! Ose bicara apa?" Suara papa Fredrick, terdengar meninggi. Nona, merapatkan telinga ke pintu. Sherly, ikut berjongkok di samping Nona.

"Beta dengar cerita, kalau ose sudah berapa hari ini antar perempuan."

"Beta tanya ose, siapa yang cerita?! Terus, beta antar perempuan siapa?!"

"Ose tidak perlu tahu, siapa yang cerita. Katanya, ada perempuan cantik selalu naik ose punya oto!"

Buk! Suara pintu terdengar ditinju. Nona dan Sherly, merapat kembali ke daun pintu. "Nah! Ini yang beta tidak suka dari ose. Sejak dulu, dari masih pacaran. Ose ada lihat sesuatu, atau ose dengar orang punya cerita. Ose langsung menyimpulkan dan tidak pernah mau tanya beta. Ose langsung cemburu seperti ini. Beta cuma mau bilang ose, stop dengan ose punya cemburu yang tidak jelas."

"Cemburu kan berarti cinta..."

Sherly menutup mulut, menahan tawa. Nona juga tersenyum mendengar perkataan mama Bata. Seperti, air yang menyiram panas hati sendiri. Suara papa Mathew, terdengar kembali. "Ose sudah tahu dan kenal beta sejak masih pacaran. Sekarang, beta sudah pilih ose buat jadi isteri. Jangan ose hancurkan rumah tangga yang sudah dibangun, dengan panas hati dan cemburu yang tidak jelas."

"Jadi, perempuan itu siapa?"

"Yeah, dia itu penumpang yang naik angkot. Beta juga tidak bisa larang. Kecuali, beta bawa oto seperti busway. Jadi, bisa tulis oto. Dilarang wanita cantik naik oto ini." Suara papa Fredrick, terdengar berdehem dan merendah. "Kalau beta sopir busway, ose mau jadi kondektur busway, sayang?!"

"Iya, sayang. Ose kasih ide buat pemerintah kota ambon jua. Biar, pemerintah bangun jalur busway di jembatan merah putih yang sudah mau jadi tuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun