Gonjang-Ganjing Buku Teks Kurikulum Merdeka
Oleh : Johan Wahyudi
Penulis Buku Teks
Terhitung mulai tahun pelajaran 2022/ 2023, pemerintah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka untuk segala jenjang. Ada tiga pilihan yang diberikan kepada sekolah, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.Â
Sekolah dengan pilihan mandiri belajar berarti sekolah tersebut belum menerapkan Kurikulum Merdeka karena masih menggunakan Kurikulum 2013.Â
Sekolah dengan pilihan mandiri belajar berarti sekolah tersebut sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada jenjang terendah dengan bantuan pemerintah.Â
Sekolah dengan pilihan mandiri berbagi berarti sekolah tersebut menerapkan Kurikulum Merdeka lewat belajar mandiri melalui pemanfaatan platform Merdeka Mengajar Kemendikbudristek dan upaya lain.
Pada awalnya, penerapan Kurikulum Merdeka berjalan lancar-lancar saja hingga ditemukannya kesalahan fatal pada buku siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) kelas 7. Pada buku tersebut ditemukan dua kesalahan fatal, yaitu kesalahan konsep Ketuhanan dan Trinitas dalam agama Kristen.Â
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pun ikut bersuara. Mereka menyesalkan isi buku tersebut. Menurut Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, buku tulisan Zaim Uchrowi dan Ruslinawati itu memuat kekeliruan yang sangat fatal mengenai ajaran Kristen. Atas kesalahan tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan bahwa buku yang sudah beredar ditarik kembali.
Kesalahan buku teks ini mengulang kesalahan pada buku teks Kurikulum 2013 silam. Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI cetakan ke-1 tahun 2014, ditemukan masalah pencantuman pemikiran Muhammad Ibnu Abdul Wahab yang terindikasi radikal.Â