Hanya untuk Membuat Orang Rileks

Itulah sebabnya bila Om Wem ada di warung itu orang orang terkumpul untuk mendengar cerita film yang di tontonnya itu. Menariknya, sambil bercerita Om Wem memperagakan gaya aktor James Bond mengejar dan menghajar lawan lawannya.

Gegara kebiasaan suka bercerita itu justru bikin persoalan buat Om Wem. Persoalannya, bila pemutaran film pertama Om Wem tekun dan memperhatikan jalan ceritanya maka pemutaran film kedua Om Wem sambil menonton dia berdiri di samping tengah ruangan bioskop sambil berpidato keras dan menceritakan apa yang akan terjadi selanjutnya yang sebenarnya tidak disukai para penonton yang ikut menonton.

Ini yang membuat ada penonton yang jengkel dan marah terhadap kebiasaan bercerita Om Wem ini. Dan...terjadilah kisah tragis menimpa diri Om Wem. Ketika asyiknya berpidato dan bercerita tiba tiba...Om Wem mendadak terdiam...sebuah sandal berukuran besar tepat mengenai rahangnya di lempar oleh seseorang penonton. 

Betapa marahnya Om Wem kena lemparan sandal di wajahnya. Suasana bioskop gelap gulita, mau marah kepada siapa...?

Usai pemutaran film, Om Wem menunggu di pintu keluar. Berharap akan menemukan orang yang melemparnya yang menurutnya pasti orang itu tidak memakai sandal.  Sampai semua orang sudah keluar, Om Wem tidak menemukan orangnya, karena dia perhatikan semua orang memakai sandal...

Nah itu sepenggal kisah yang diceritakan Om Wem ketika kami ketemu di warung pojok. Kemarahan Om Wem terhadap orang yang melempar sandal ke wwajahnya di tumpahkannya pada saya. Tapi dia bersyukur karena ternyata sandal yang di lempar kepadanya itu sandalnya yang hilang di rumah. (Anda bayangkan saja, Om Wem yang bertubuh besar ini memiliki sepasang kaki yang berukuran besar pula sehingga sandalnya harus di pesan khusus alias tidak dijual di toko...ukurannya 46)

Cukuplah cerita saya di akhir pekan ini. Hanya Untuk Membuat Orang Rileks...singkatannya HUMOR.

Selamat berakhir pekan. Salam Kompasiana.