Beberapa judul tulisan box itu antara lain: Tasalah Paka, Ta Pe Kira Bola, Cigulu Cigulu Bakteri, So Bayar Lei Kong Kaluar Aer Mata, Kisah tentang Profesor, Jam Dan Telur, Inga Inga Tu Kaloko, Burung Sarjana, Bercigulu cigulu Di Udara, Enci Pe Anak So Kita, Dialog, So Datang Lei Ma, Sambung Ma, Kiapa So Ba Undur, Cuma Suka Pasiar Oom, Untung Ada Papa, Mana Tu Pegawai Disini Oom, Gara Gara Loyang Bocor, Gara Gara Sorodo. Dan masih ada lagi namun ini hanyalah sekedar contoh.
Tasalah Paka, kisah tentang teman dosen wanita yang ikut kursus di kampus. Wanita ini punya kebiasaan menepuk bahu teman teman peserta pria di kursus. Waktu minum sore, usai penyajian materi Fisika, dia datang dan menepuk bahu seorang pria yang sedang mencicipi kue. Pria itu ternyata dosen yang barusan memberikan materi kursus. Bayangkan ekspresi wajah teman wanita itu karena salah menepuk bahu dan ditambah gelak tawa teman teman menyaksikan adegan gugup dan malu si wanita ini.
Lain lagi, kisah 'Mana Tu Pegawai Disini Oom' tentang dosen yang baru pulang dari Jepang dari studi S3, jelas belum dikenal mahasiswa baru. Dosen itu disebut Oom oleh si mahasiswa dikiranya dia seorang pegawai administrasi disitu.
Begitu juga, kisah ponakan saya berusia 5 tahun di 'Sambung Ma'. Kisah yang diceritakan kakak perempuan saya ini tentang ulah si gadis kecil gegara rambut panjangnya di potong pendek. Ketika dilihatnya menjadi pendek spontan dia teriak keras sambil berguling dilantai...sambung ma...sambung ma..sambung ma..maksudnya rambut itu disambung lagi seperti semula. Bikin kakak saya kebingungan dan bertanya bagaimana menyambung rambut itu kembali...De, sabarlah nanti rambutnya akan tumbuh memanjang...namun teriakan sambung ma itu tetap diucapkan si gadis cilik itu.
Ada juga kisah dalam 'Kiapa so ba undur' tentang teman saya yang studi pustaka di Bogor. Dia ajak saya untuk ke BPPT Jl Thamrin Jakarta untuk mengunjungi perpustakaan mencari bahan pustaka tentang penelitiannya tentang sagu. Di stasiun KA Bogor dia bilang kita duduk di depan agar dapat melihat pemandangan indah sepanjang perjalanan ke Jakarta. Walaupun saya ajak untuk ke tengah KA, dia bersikeras untuk tetap duduk di tempat yang di pilihnya itu.
Nah, ketika KA bergerak alias berangkat, terdengar dia berkata cukup keras: Kiapa So Ba Undur!! (Artinya, kenapa KA itu bergerak mundur). Saya hanya tersenyum sambil berguman dalam hati: Esha, esha ini kereta bukan mundur tapi maju menuju Jakarta!hehehe
Itu saja. Soalnya kisah lainnya termasuk Kisah Profesor, Jam dan Telur sengaja saya batalkan karena nantinya akan ada Profesor di Kompasiana akan memelototkan matanya pada saya.Â
Semoga tulisan ini dapat mengisi suasana riang gembira bersama keluarga di akhir pekan ini.
Salam Humor!
Manado 08082020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H