Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Makna Lain Jas Merah

28 Agustus 2019   09:22 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:07 2816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno (sumber:pinterest.com)

Nah, keputusan pemindahan ibukota negara ini saya anggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari program nasional yang ingin mengangkat nilai dan martabat bangsa Indonesia memiliki ibukota negara yang lebih layak dan tertata sebagai pusat pemerintahan negeri ini. Ini bagian dari cara pemerintah "merobah nasib" bangsa.

Baca juga: "Jas Merah" Soekarno, Sudah Saatnya Kini Ditampilkan Kembali

Saya teringat apa yang dikatakan Bung Karno: "Tuhan Tidak Merobah Nasib Suatu Bangsa Sebelum bangsa Itu Merobah Nasibnya". Jadi pemindahan ibukota negara ini menjadi suatu gerakan merobah nasib.  Ibukota negara yang baru akan menimbulkan semangat kerja yang baru, semangat membangun bangsa sehingga bangsa ini akan tampil lebih baik khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Bung Karno (sumber:pinterest.com)
Bung Karno (sumber:pinterest.com)
Nah, kembali ke topik. Makna lain Jas Merah versi saya adalah JASMERAH singkatan dari JAwa Sulawesi Menggerakkan Etoskerja Rakyat Aktualisasikan Harapan. Joko Widodo dan Jusuf Kala dalam membangun bangsa selalu menggerakkan semangat etos kerja rakyat membangun dem sebagai aktualisasi apa yang di Harapkan/Inginkan. Ini realita yang kini dirasakan oleh kita. 

Bagaimana tanggapan anda kompasianer?

Catatan tambahan mungkin saja dari artikel ringan ini muncul ide, nama ibukota negara baru: JAKALINDO...

(JAkarta KALimantan timur INDOnesia.

Salam Kompasiana!

Manado, 28 Agustus 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun