Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kunci Kemenangan: Redam Amarah dan Seteru!

26 Mei 2019   17:19 Diperbarui: 26 Mei 2019   17:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
marah (sumber:tribunmanado.co.id)

Ibadah puasa di bulan suci Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga namun lebih dari itu bagaimana kita menjaga hati kita tetap bersih. Hati yang bersih adalah hati yang penuh damai, hati yang penuh ketulusan dan ikhlas. Hati yang tidak memilki rasa amarah dan seteru. 

Meredam amarah dan seteru adalah kunci kemenangan orang yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, kita perlu mengendalikan diri dan hati kita dengan meredam amarah dan seteru dalam hati kita.

Setiap orang pasti pernah merasakan rasa amarah. Amarah itu wajar namun yang tidak wajar bila amarah itu meluap luap sehingga kita tidak mampu mengendalikan diri dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan tidak sopan. Amarah inilah yang akan menimbulkan permusuhan. Kita akan mendapat seteru atau musuh. 

Setiap orang pasti memiliki permasalahan-permasalahan pribadi, misalkan mengalami kesedihan dan kekecewaan. Rasa inilah yang memicu timbulnya rasa marah di hatinya. Jika kita memiliki permasalahan jangan menghadapi dengan amarah. Sebaiknya, tenang kan diri kita karena amarah kan tidak bisa berpikir dengan tenang. menghadapi masalah dengan amarah akan sia-sia.

Inilah efek negatif bagi tubuh kita bila kita marah, yaitu: sakit kepala, sulit tidur, rasa cemas, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, depresi dan serangan jantung.

Ada anjuran bagaimana kita mengendalikan diri kita dari rasa marah. Cobalah menarik nafas panjang lalu tahan beberapa saat sekitar 10 detik kemudian buang nafas melalui mulut.Tujuannya bikin kita tenang karena aliran oksigen ke otak akan lancar.

Ada pula anjuran yang ajarkan Nabi Mohammad SAW mengendalikan rasa marah:

1. membaca isti'Adzah (doa mohon perlindungan) dari setan yang laknat.

2. Mengambil air wudhu.

3. Menahan diri dengan diam.

4. Mengubah posisi dengan duduk atau berbaring.

5.  Mengingat-ingat ketentraman orang yang sanggup menahan emosi dan bahaya besar yang timbul dari luapan amarah yang akan di jauhkan dari       taufik.

Selain itu ada petunjuk dari ayat"

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanyaa) baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".( QS Ali Imran : 134)

Jadi, di bulan suci Ramadan ini kita tingkatkan ibadah puasa dengan aktif pula melaksanakan sholat, mendengarkan ceramah untuk kita gunakan dalam kehidupan menjaga hati terhindar dari amarah dan seteru.

Hati yang bersih, hati yang tulus dan ikhlas, tanpa ada marah, tanpa ada seteru,  kita sambut datangnya hari kemenangan (Idul Fitri).

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun