Ibadah puasa di bulan suci Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga namun lebih dari itu bagaimana kita menjaga hati kita tetap bersih. Hati yang bersih adalah hati yang penuh damai, hati yang penuh ketulusan dan ikhlas. Hati yang tidak memilki rasa amarah dan seteru.Â
Meredam amarah dan seteru adalah kunci kemenangan orang yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Oleh karena itu, kita perlu mengendalikan diri dan hati kita dengan meredam amarah dan seteru dalam hati kita.
Setiap orang pasti pernah merasakan rasa amarah. Amarah itu wajar namun yang tidak wajar bila amarah itu meluap luap sehingga kita tidak mampu mengendalikan diri dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan tidak sopan. Amarah inilah yang akan menimbulkan permusuhan. Kita akan mendapat seteru atau musuh.Â
Setiap orang pasti memiliki permasalahan-permasalahan pribadi, misalkan mengalami kesedihan dan kekecewaan. Rasa inilah yang memicu timbulnya rasa marah di hatinya. Jika kita memiliki permasalahan jangan menghadapi dengan amarah. Sebaiknya, tenang kan diri kita karena amarah kan tidak bisa berpikir dengan tenang. menghadapi masalah dengan amarah akan sia-sia.
Inilah efek negatif bagi tubuh kita bila kita marah, yaitu: sakit kepala, sulit tidur, rasa cemas, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, depresi dan serangan jantung.
Ada anjuran bagaimana kita mengendalikan diri kita dari rasa marah. Cobalah menarik nafas panjang lalu tahan beberapa saat sekitar 10 detik kemudian buang nafas melalui mulut.Tujuannya bikin kita tenang karena aliran oksigen ke otak akan lancar.
Ada pula anjuran yang ajarkan Nabi Mohammad SAWÂ mengendalikan rasa marah:
1. membaca isti'Adzah (doa mohon perlindungan) dari setan yang laknat.
2. Mengambil air wudhu.
3. Menahan diri dengan diam.
4. Mengubah posisi dengan duduk atau berbaring.
5.  Mengingat-ingat ketentraman orang yang sanggup menahan emosi dan bahaya besar yang timbul dari luapan amarah yang akan di jauhkan dari    taufik.
Selain itu ada petunjuk dari ayat"
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanyaa) baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".( QS Ali Imran : 134)
Jadi, di bulan suci Ramadan ini kita tingkatkan ibadah puasa dengan aktif pula melaksanakan sholat, mendengarkan ceramah untuk kita gunakan dalam kehidupan menjaga hati terhindar dari amarah dan seteru.
Hati yang bersih, hati yang tulus dan ikhlas, tanpa ada marah, tanpa ada seteru, Â kita sambut datangnya hari kemenangan (Idul Fitri).
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H