Permainan catur memang menarik. Pecatur diberi kebebasan mengendalikan buah catur melangkah bergantian dengan memilih pembukaan atau pertahanan catur yang lazim. Setiap langkah baik pemain putih maupun hitam punya maksud, tergantung keinginan dan kebiasaan yang ada pada diri pemain. Keputusan mutlak ada dalam diri pecatur.
Untuk dapat bermain dengan baik setiap pemain harus menguasai teori-teori permainan yang baku. Teori pembukaan, permainan tengah dan permainan akhir. Pecatur dituntut wajib belajar tentang strategi dan taktik bermain. Membuat langkah-langkah kombinasi atau memasang perangkap agar dapat melakukan serangan mematikan raja atau lawan menyerah. Dia juga menguasai fungsi-fungsi buah catur mulai bidak(pion), kuda, loper, benteng, Menteri dan Raja.Â
Inilah yang menyebabkan permainan catur sebagai olah raga otak yang menyebabkan catur ini dianggap sebagai ilmu dan seni. keindahan dalam langkah-langkah yang tercipta dalam permainan catur memiliki nilai seni keindahan yang dirasakan seorang pemain catur.
Nah, salah satu pembukaan yang sering di pilih pemain catur yang memegang buah putih dan hitam adalah pembukaan Gambit. Langkah pembukaan gambit ditandai dengan membiarkan bidak nya di lahap lawan dan bermaksud membuka ruang serangan dalam pertempuran di pusat papan. Gambit ini boleh di terima dan ada juga di tolak, tergantung pemain. Diterima ada konsekwensi nya, di tolak pun demikian.
Soal pembukaan Gambit ini ada beberapa pilihan.
Gambit Balasan Albin, usaha keras untuk merebut inisiatif yang sering menghasilkan bentuk rokhade berlawanan;
Gambit Benko, hitam korban satu bidak agar dapat melakukan tekanan di sayap Menteri;
Gambit Blackmar Diemer, pilihan tajam, agak riskan. Putih main korban untuk perkembangan buah;
Gambit Budapest, Hitam hampir selalu bisa merebut kembali bidak gambit nya. Namun waktu yang dihabiskan hitam untuk merebut kembali bidak ini menyebabkan putih sedikit lebih unggul;
Gambit Denmark, gambit berbahaya, penuh tipuan akan tetapi hitam dengan mudah mengimbangi asalkan mengembalikan bidak gambit ini di saat yang tepat;
Gambit Evans, pembukaan yang cocok bagi pemain yang senang taktis dan paham permainan terbuka;
Gambit Raja, pertempuran tajam sejak awal permainan;
Gambit Latvia, serangan balik yang tajam namun punya reputasi yang tak baik;
Gambit Mona, gambit berbahaya yang memungkinkan putih menghindari jalur utama dalam pertahanan Sisilia;
Gambit Menteri, pembukaan populer dengan permainan aktif untuk kedua pihak.
Nah, diantara pembukaan Gambit manakah yang sering anda mainkan?
Apakah hubungannya dengan unjuk rasa 21-22 Mei di Jakarta?
Unjuk rasa atau demonstrasi yang di lakukan oleh massa 21-22 Mei di Jakarta adalah kegiatan yang wajar dan di bolehkan oleh peraturan yang berlaku di Indonesia. Permasalahannya bila aktivitas ini disusupi oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab dan membonceng aksi ini untuk tujuan lain yang membahayakan kebersamaan kita sebagai suatu bangsa dan negara.
Tulisan ini hanyalah membahas secara singkat hubungan antara teori catur pembukaan gambit dengan unjuk rasa 21-22 Mei di Jakarta.
Kata-kata dan istilah yang tersorot dan sering muncul dalam teori catur diatas bermakna seperti berikut ini:
"Usaha keras" dan "inisiatif" adalah tindakan yang dilakukan pemerintah lewat aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, jangan sampai mengarah terjadinya kerusuhan dan tindakan anarkis.
"Tekanan" adalah tekanan psikologis yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi unjuk rasa termasuk kekhawatiran para pedagang di toko-toko dan supermarket.
"Pilihan tajam" para pengunjuk rasa yang tidak mengindahkan seruan aparat menyebabkan terjadinya "korban" pihak pengunjuk rasa.
"Waktu yang dihabiskan" baik aparat maupun pengunjuk rasa tentunya menguras energi yang tidak sedikit.
"Tipuan" adalah kebohongan, hasutan dan hoaks yang dihembuskan dan ditanamkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab kepada orang lain hingga terpengaruh dan menimbulkan rasa benci dan melakukan tindakan anarkis (contohnya pembakaran kendaraan, bangunan kantor dan merusak pagar pembatas dan lainnya).
"Taktis" langkah yang di tempuh aparat dalam mengantisipasi situasi yang bakal terjadi 21-22 Mei.
"Pertempuran tajam" dan "serangan" serta "menghindari jalur" adalah kejadian yang terjadi antara aparat dengan pengunjuk rasa : terlihat aparat menghalau pengunjuk rasa dengan water canon sehingga pengunjuk rasa "menghindari jalur" dan nampak pengunjuk rasa melempari aparat dengan batu dan bom molotov.
"Populer" adalah peristiwa ini menjadi populer alias jadi topik tren atau berita utama yang menghiasi media massa cetak maupun elektronik di negeri ini.
"Kedua pihak" jelas antara pihak aparat dengan pihak pengunjuk rasa.
Intinya, tulisan ini hanya soal fenomena yang terjadi dikaitkan dengan teori pembukaan catur gambit. Pembukaan gambit ditandai dengan langkah bidak yang di sodorkan untuk dilahap. Gambit ini boleh diterima atau ditolak. Semua punya konsekwensi, tergantung keputusan pemainnya. Tujuan langkah gambit bidak adalah untuk melemahkan posisi lawan, di mana teori catur menganjurkan penguasaan 4 petak di tengah menjadi utama dalam permainan catur.
Mungkinkah pengunjuk rasa ini suatu strategi mengorbankan bidak-bidak oleh pihak tertentu sehingga korban ini menjadi titik awal menimbulkan persoalan selanjutnya? Korban ini dijadikan "umpan" dan dihembuskan ke publik sebagai pelanggaran hak azasi manusia serta menimbulkan antipati publik terhadap aparat keamanan dan pemerintah?
Inilah pertanyaan yang muncul di pikiran penulis.
Mari kita tetap menjaga rasa persaudaraan, kerukunan dan rasa persatuan dan kesatuan dan merajutnya dengan manis dalam diri kita sebagai bagian masyarakat dan bangsa demi keutuhan NKRI !
Salam damai.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H