"Pilihan tajam" para pengunjuk rasa yang tidak mengindahkan seruan aparat menyebabkan terjadinya "korban" pihak pengunjuk rasa.
"Waktu yang dihabiskan" baik aparat maupun pengunjuk rasa tentunya menguras energi yang tidak sedikit.
"Tipuan" adalah kebohongan, hasutan dan hoaks yang dihembuskan dan ditanamkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab kepada orang lain hingga terpengaruh dan menimbulkan rasa benci dan melakukan tindakan anarkis (contohnya pembakaran kendaraan, bangunan kantor dan merusak pagar pembatas dan lainnya).
"Taktis" langkah yang di tempuh aparat dalam mengantisipasi situasi yang bakal terjadi 21-22 Mei.
"Pertempuran tajam" dan "serangan" serta "menghindari jalur" adalah kejadian yang terjadi antara aparat dengan pengunjuk rasa : terlihat aparat menghalau pengunjuk rasa dengan water canon sehingga pengunjuk rasa "menghindari jalur" dan nampak pengunjuk rasa melempari aparat dengan batu dan bom molotov.
"Populer" adalah peristiwa ini menjadi populer alias jadi topik tren atau berita utama yang menghiasi media massa cetak maupun elektronik di negeri ini.
"Kedua pihak" jelas antara pihak aparat dengan pihak pengunjuk rasa.
Intinya, tulisan ini hanya soal fenomena yang terjadi dikaitkan dengan teori pembukaan catur gambit. Pembukaan gambit ditandai dengan langkah bidak yang di sodorkan untuk dilahap. Gambit ini boleh diterima atau ditolak. Semua punya konsekwensi, tergantung keputusan pemainnya. Tujuan langkah gambit bidak adalah untuk melemahkan posisi lawan, di mana teori catur menganjurkan penguasaan 4 petak di tengah menjadi utama dalam permainan catur.
Mungkinkah pengunjuk rasa ini suatu strategi mengorbankan bidak-bidak oleh pihak tertentu sehingga korban ini menjadi titik awal menimbulkan persoalan selanjutnya? Korban ini dijadikan "umpan" dan dihembuskan ke publik sebagai pelanggaran hak azasi manusia serta menimbulkan antipati publik terhadap aparat keamanan dan pemerintah?
Inilah pertanyaan yang muncul di pikiran penulis.
Mari kita tetap menjaga rasa persaudaraan, kerukunan dan rasa persatuan dan kesatuan dan merajutnya dengan manis dalam diri kita sebagai bagian masyarakat dan bangsa demi keutuhan NKRI !