Apakah kita memiliki program pembangunan yang mengarah ke kesejahteraan rakyat banyak atau hanya berjuang demi kepentingan pribadi dan kelompok?
Apakah kita menyadari sepenuhnya identitas diri kita sebangai bangsa Indonesia ataukah kita sudah dipengaruhi oleh sifat individualis?
Untuk menjawabnya kita perlu kembangkan teori teori sosial kemasyarakat dan budaya bangsa kita. Melalui teori teori ini kita akan bersemangat mengembangkan ciri khas asli jati diri bangsa. Adanya 45 butir pedoman Pancasila dapat dijadikan acuan kita. Kembangkan terus ilmu-ilmu sosial budaya bangsa dan menyaring teori teori asing yang cocok dengan faham budaya kita.
Saya menganggap bahwa teori ekonomi kerakyataan kita kalah bersaing dengan teori ekonomi monopolostik dari barat. Ini memerlukan kajian dan perjuangan para ahli bangsa kita.
Ilmu antropologi yang mengajarkan teori teori perkembangan penyebaran manusia dimuka bumi ini agak kurang diminati para pemuda kita. Padahal ilmu ini akan mengungkap siapakah kita dan dari mana asal usul leluhur kita dan bagaimana budaya kehidupan manusia jaman purba hingga kini menghasilkan karya budaya dan teknologi canggih.
Pada hakekatnya, melalui ipteks kita dapat mengenal siapakah kita, jati diri kita dan dari sini kita akan menemukan cara ampuh bagaimana mengatasi derasnya, dasyatnya arus ekonomi dunia global yang hanya memfokus pada soal materi dan mengabaikan nilai nilai manusia yang sebenarnya lebih utama.
Ayo kita cari dan temukan jati diri kita bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H