Mohon tunggu...
Johanes Oxavasco
Johanes Oxavasco Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Malaysia

18 September 2022   16:28 Diperbarui: 18 September 2022   16:38 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Malaysia juga memanfaatkan media baru untuk mendapatkan pembaruan berita terbaru dibandingkan dengan tradisional media seperti televisi, radio atau surat kabar cetak, terutama di kalangan mereka yang
berpendidikan. 

Pada lanskap media Malaysia mencakup berbagai macam situs yang sifatnya partisipasi, seperti penyiaran nasional Radio Television Malaysia (RTM) dan Bernama News keduanya dikelola langsung oleh lembaga pemerintahan. Di ujung lain, situs web juga dapat dioperasikan oleh individu, bisnis, atau kelompok masyarakat sipil. Diantaranya adalah surat kabar komersial,stasiun televisi dan radio secara teknis di miliki oleh perusahaan sektor swasta tetapi beroperasi di bawah pengawasan ketat pemerintah.

Media alternatif di Malaysia memiliki biaya rendah dibandingkan dengan perusahaan media arus utama, memiliki anggaran dana yang cukup bervariasi. Harakah, yang surat kabar cetaknya menguntungkan, mampu membayar investasi yang lebih tinggi dalam operasinya. Situs webnya (www.harakahdaily.net) diperbarui setiap hari dan dijalankan profesional oleh jurnalis penuh waktu. 

Situs Aliran (www.aliran.com) juga sama canggihnya, dengan kolumnis yang menulis blog, misalnya. Dalam istilah bisnis, yang paling berani venture yaitu Malaysiakini (www.malaysiakini.com), sebuah berita harian yang berdiri sendiri dan situs komentar. Internet bukan satu-satunya platform untuk media alternatif. situs web alternatif yang dinamis menarik materi dan sumber daya budaya dari bentuk yang lebih lama.

Sumber :

Alivi, M. A., Ghazali, A. H. A., Tamam, E., & Osman, M. N. (2018). A review of new media in Malaysia: Issues affecting society. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(2), 12-29. 

George, C. (2007). Media in Malaysia: Zone of contention. Democratization, 14(5), 893-910.

Latif, R. A., Mahmud, W. A. W., & Salman, A. (2013). A broadcasting history of Malaysia: Progress and shifts. Asian Social Science, 9(6), 50. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun