Mohon tunggu...
Lewat Cerita
Lewat Cerita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator

Membahas mengenai berita ekonomi dan politik dunia Lewat Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial

Seoul Menghancurkan Korea

17 November 2024   09:23 Diperbarui: 19 November 2024   16:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Kepadatan penduduk di Kota Seoul saat ini juga sudah terlalu gila, yaitu mencapai 18.000/km2. Untuk pembanding ya, kepadatan penduduk Singapura mencapai 8000 orang per km2, Jakarta 15.000 orang/km2, dan Seoul.... 18.000 orang/km2.

            Melihat hal ini, pada tahun 2003, Presiden Roh Moo Hyun membuat rencana untuk memindahkan ibu kota Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dominasi Kota Seoul baik dari segi ekonomi dan tata kelola pemerintahannya. Dan akhirnya, di tahun 2007, dibangun lah Kota Sejong. Kota ini mulai di isi oleh bangunan pemerintah sejak tahun 2012.

            Apakah pemindahan ibu kota Korsel ini telah berhasil saat ini?

            Sebenarnya secara lokasi, Pemilihan kota Sejong cukup tepat untuk menjadi ibu kota baru korea Selatan. Meskipun akses pelabuhan dan bandara cukup jauh dari kota ini, Wilayah Sejong masih cukup sepi dan jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Seoul. Posisinya juga lebih aman karena letaknya lebih jauh dari Korea Utara bila dibandingkan dengan Kota Seoul. Secara fisik, pemindahan ibu kota dari Seoul ke Sejong bisa dibilang cukup tepat.

            Namun, untuk memenuhi tujuannya, yaitu mengurangi dominasi Seoul, baik secara politik maupun ekonomi, masih cukup susah dan memerlukan waktu yang lama. Wajar saja karena Seoul memiliki pengaruh yang kuat di Korea Selatan. 3 dari 4 universitas terbaik di Korea Selatan masih berada di Seoul dan perusahaan-perusahaan besar juga sebagian besar berada di Seoul. Apalagi, yang dipindah hanya bangunan pemerintahannya saja. Waktu yang di perlukan untuk memindahkan Ibu Kota Korea Selatan sepenuhnya menjadi sangat lama.

Bagaimana menurut kalian? Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari sini?

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun