Mohon tunggu...
Lewat Cerita
Lewat Cerita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator

Membahas mengenai berita ekonomi dan politik dunia Lewat Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial

Profil HRTA, Perusahaan Emas yang Jarang Dilirik

30 November 2023   11:07 Diperbarui: 30 November 2023   11:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)

Di tengah ketidakpastian ekonomi seperti akhir-akhir ini, emas sering kali menjadi pilihan berinvestasi untuk menjaga nilai uang dan aset yang kita miliki. Emas dianggap sebagai "saving heaven" karena memiliki nilai yang cenderung stabil diberbagai kondisi perekonomian.

Menurut data dari gold.org, total gold demand pada kuartal 2 tahun 2023 meningkat 7% bila dibandingkan kuartal 2 tahun 2022 menjadi 1.255,2 ton emas. Tak heran jika permintaan emas mengalami peningkatan di tengah kondisi ketidakpastian. Hal ini juga menyebabkan harga emas per november 2023 meningkat sebesar 11,11% menjadi 1.994 USD/Troy Ons secara year-on-year.

Selain menguntungkan pemilik emas, peningkatan harga dan permintaan emas juga menguntungkan perusahaan yang bergerak di industri emas. Jika Anda seorang investor, pasti Anda pernah mendengar PT ANTAM Tbk. Namun, apakah Anda sudah pernah mendengar salah satu partner PT ANTAM Tbk dalam penjualan emas, yaitu PT Hartadinata Abadi Tbk?

Keunggulan Konsep Bisnis yang Terintegrasi

            Pengalaman selama lebih dari 26 tahun telah membuat PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menjadi pemeran utama dalam industri dan penjualan emas di Indonesia. Konsep bisnis yang terintegrasi menjadi salah satu keunggulan utama yang dimiliki HRTA.

            Fase bisnis pertama yang dimiliki HRTA adalah produksi perhiasan dan serta pabrik pemurnian emas berkapasitas 10 ton per tahun. Setelah menjadi barang jadi, produk emas HRTA akan didistribusikan kepada konsumen, baik melalui grosir, waralaba, maupun toko ritel milik perusahaan. Untuk mengikuti perkembangan zaman, HRTA juga memiliki emas digital melalui anak usahanya, yakni PT Aurum Digital Internusa. Selain itu, HRTA juga memiliki 5 pegadaian emas dengan 86 kantor cabang yang menambah integrasi konsep bisnis perusahaan hingga ke sektor keuangan.

            Konsep bisnis yang terintegrasi ini menciptakan efisiensi bagi HRTA dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

            Sejauh ini, sudah ada dua brand emas utama yang dimiliki HRTA, yakni EmasKITA yang merupakan emas batangan 0,1 hingga 100 gram dan merupakan produk kerjasama dengan anak usaha PT ANTM, yakni PT Emas Antam Indonesia, serta brand Kencana yang merupakan pionir dan satu-satunya perhiasan emas di Indonesia yang memiliki kemurnian 24 karat plus.\

Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)
Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)

Meskipun memiliki konsep yang terintegrasi, pendapatan perusahaan masih didominasi oleh sektor penjualan grosir. Namun ini bukanlah hal yang buruk selama pendapatan perusahaan masih terus berkembang.

 

Peningkatan Kinerja Keuangan

Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)
Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)

            Laporan keuangan HRTA selalu mengalami peningkatan sejak perusahaan melantai di bursa saham.  Pendapatan perusahaan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2019 hingga 2023, pendapatan perusahaan telah meningkat hingga 284,5% atau sekitar 30,91% CAGR. Peningkatan pendapatan juga diiringi dengan laba perusahaan yang selalu meningkat selama lima tahun terakhir. Laba perusahaan tahun 2018 yang hanya Rp123 Miliar menjadi Rp346 Miliar pada tahun 2023. Hal ini juga menyebabkan peningkatan ekuitas serta aset perusahaan.

            Rasio keuangan perusahaan juga cukup baik. rasio ROE (Return on Equity) perusahaan saat tahun 2018 berada pada angka 11,29%, selalu bertumbuh selama lima tahun terakhir hingga menyentuh angka 18,03% pada tahun 2023. Hal ini menandakan produktivitas perusahaan dalam memanfaatkan modal untuk menghasilkan laba sangat baik, selalu diatas 10%.

Presentasi perusahaan PT Hartadinata Abadi Tbk Agustus 2023 (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)
Presentasi perusahaan PT Hartadinata Abadi Tbk Agustus 2023 (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)

Peningkatan ini juga disertai dengan peningkatan dividen yang diberikan HRTA. Dengan payout ratio (rasio jumlah dividen berdasarkan labanya) yang selalu terjaga di kisaran 20%, track record dividen HRTA bisa menunjukan kualitas dan komitmen perusahaan yang baik dalam menyejahterakan pemegang saham.

Catatan Penting

Namun, rasio yang perlu menjadi catatan adalah rasio efisiensi. Rasio net profit margin (NPM) HRTA hanya berada pada angka 5% pada tahun 2019 dan terus menurun hingga ke angka 3% pada tahun 2023. Hal ini menjadi catatan tersendiri bahwa perusahaan kurang efisien dalam mengontrol beban pendapatan. Pendapatan yang begitu besarnya hanya menghasilkan laba yang kecil.

Rasio yang rendah ini salah satunya disebabkan oleh beban utang yang besar. Disamping peningkatan jumlah pendapatan, laba bersih, dan ekuitas, HRTA juga mengalami pertumbuhan utang dari tahun ke tahun. Saat ini, porsi utang HRTA lebih besar bila dibandingkan dengan ekuitasnya dengan rasio DER (debt to equity ratio) berada di angka 1,35.

Bagi saya, meski perkembangan kinerja keuangan lain yang bagus, porsi utang ini menjadi keraguan tersendiri saat memegang saham HRTA. Utang perusahaan ini disebabkan karena perusahaan masih belum stabil dalam menghasilkan kas.

Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk September 2023 (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)
Laporan keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk September 2023 (Sumber: PT Hartadinata Abadi Tbk)

Terlihat dalam laporan arus kas perusahaan, kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi masih minus hingga Rp600 miliar (lingkaran merah atas). Hal ini menyebabkan porsi utang perusahaan selalu meningkat untuk menutupi kekurangan kasnya. Sebenarnya ini bisa dimengerti karena perusahaan perlu menyetok persediaan untuk dijual. Namun, yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa perusahaan masih membagikan dividen di saat kondisi kas yang belum bisa stabil? Silahkan Anda sendiri yang menilai apakah HRTA ini merupakan saham yang menarik untuk dikoleksi?

Saat ini perusahaan berada di harga Rp400 per lembar saham dengan rasio PER sebesar 5,29 dan rasio PBV sebesar 0,95. Sejujurnya, saya saat ini masih memegang HRTA yang saya beli di harga 208 sejak tahun 2022 lalu karena saya menilai perusahaan ini masih dapat berkembang dengan track record yang baik. Namun porsi utang tetap menjadi risiko utama yang patut dipertimbangkan untuk membeli perusahaan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun