Mohon tunggu...
Johan Candradinata
Johan Candradinata Mohon Tunggu... Lainnya - Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji, Lampung

Saya hobi main catur, saya fokus pada kebijakan kebijakan pemerintah terutama bidang perkebunan kelapa sawit

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Harus Replanting Kelapa Sawit ?

22 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Replanting (peremajaan) kelapa sawit dilakukan karena beberapa alasan penting yang terkait dengan keberlanjutan produktivitas, ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah alasan utama mengapa peremajaan kelapa sawit diperlukan:

1. Penurunan Produktivitas Tanaman Tua

   - Usia tanaman yang sudah tua : Produktivitas kelapa sawit mulai menurun setelah mencapai usia 20-25 tahun. Tanaman tua menghasilkan buah sawit yang lebih sedikit dan berkualitas rendah, sehingga tidak lagi efisien secara ekonomis.

   - Peningkatan biaya produksi : Tanaman kelapa sawit yang tua sering kali membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi untuk pupuk dan pestisida, tetapi hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan investasi tersebut.

2. Penggunaan Bibit Unggul

   - Bibit yang kurang berkualitas : Banyak kebun sawit yang ditanam pada masa lalu menggunakan bibit yang tidak unggul. Hal ini menyebabkan produktivitas yang rendah dan kualitas minyak sawit yang kurang baik. Replanting memungkinkan penggunaan bibit unggul yang telah dikembangkan melalui riset untuk menghasilkan panen yang lebih besar dan berkualitas tinggi.

   - Penggunaan teknologi pertanian modern : Dengan replanting, petani bisa memanfaatkan teknologi pertanian yang lebih modern, sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani

   - Produktivitas yang lebih tinggi : Melalui peremajaan, petani dapat menanam kembali dengan bibit unggul yang mampu menghasilkan buah dengan produktivitas lebih tinggi dan lebih efisien.

   - Peningkatan kesejahteraan petani : Dengan produktivitas yang meningkat, pendapatan petani juga akan bertambah, yang akan berpengaruh pada peningkatan taraf hidup petani sawit.

4. Kepentingan Keberlanjutan Lingkungan

   - Mencegah deforestasi : Replanting di lahan yang sudah ada mengurangi kebutuhan untuk membuka hutan baru, sehingga mengurangi risiko deforestasi dan menjaga kelestarian ekosistem. Ini juga mendukung komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

   - Pengelolaan lahan yang lebih baik : Replanting memberi peluang untuk menerapkan praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem agroforestri atau penggunaan teknologi pertanian berkelanjutan.

5. Meningkatkan Daya Saing Pasar

   - Tuntutan pasar global : Permintaan global untuk minyak sawit yang berkelanjutan semakin meningkat. Dengan replanting, kebun-kebun sawit dapat lebih mudah memenuhi standar internasional, seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) yang mewajibkan praktik berkelanjutan dalam produksi minyak sawit.

   - Efisiensi produksi : Dengan peremajaan, produksi sawit dapat dilakukan dengan lebih efisien dan berkelanjutan, meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar internasional.

6. Mendukung Kebijakan Pemerintah

   - Program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) : Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendukung peremajaan sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit nasional. Program ini juga bertujuan untuk mendukung target peningkatan produksi minyak sawit nasional tanpa perlu memperluas lahan.

   - Penyerapan tenaga kerja : Replanting juga mendukung penyerapan tenaga kerja baru, baik dalam proses peremajaan maupun dalam pengelolaan kebun yang telah diperbaharui.

Secara keseluruhan, replanting kelapa sawit sangat penting untuk menjaga keberlanjutan industri sawit, meningkatkan kesejahteraan petani, memenuhi standar lingkungan, serta menjaga posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun