Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kekuatan Pikiran

18 September 2021   12:06 Diperbarui: 18 September 2021   12:07 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, Juli - Agustus 2021, hlm. 44.

"Semakin banyak kita membaca, belajar, dan memperoleh lebih banyak informasi, semakin kuat otak kita."

Ada lebih banyak koneksi dalam otak manusia daripada jumlah bintang di galaksi, jadi tidak heran jika otak kita memiliki kekuatan yang sangat besar. Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih banyak tentang bagaimana otak kita bekerja, kita bisa belajar bagaimana mengoptimalkan otak sesuai keinginan kita. Entah Anda ingin mengatasi trauma, stres, atau penyakit, otak kita memegang kekuatan untuk membantu kita menghadapi tantangan itu.

Mengatasi Kesulitan
Lauren Vaknine mengetahui tentang pelatihan otak melalui pengalaman pribadi hidup dengan penyakit auto-imun. Sebelum ulang tahunnya yang kedua, Vaknine didiagnosis dengan Juvenile Rheumatoid Arthritis (Artritis Rematoid Anak-anak) dan tahun berikutnya dengan Uveitis di mata kanannya.

Pada usia 17 tahun, kondisinya memburuk dan dia harus meminum obat berbasis kemoterapi. Perawatan itu membuat dia terikat kursi roda, tidak bisa menggerakkan sendi apa pun di tubuhnya. Dia tidak bisa makan sendiri dan duduk tegak. Hatinya rusak dan dia kehilangan separuh rambutnya.

Pada titik itulah Vaknine memutuskan untuk membenamkan diri dalam kuliah mandiri yang intensif dan dia mengatakan pada diri sendiri bahwa disabilitas tidak boleh menjadi cerita hidupnya, alih-alih adalah remisi (sembuh dari kanker).

Kerja Batin
Peneliti John Assaraf menguraikan 2 bagian otak yang saling bertentangan sebagai otak Frankenstein dan otak Einstein.

Otak Frankenstein adalah bagian primitif dari otak, sering disebut otak Reptilia, dan terletak dalam korteks pra-frontal kanan. Otak Einstein adalah bagian otak yang lebih baru yang memungkinkan untuk pemecahan masalah dan kecerdasan emosional dan terletak dalam korteks pra-frontal kiri.

Entah Anda telah menerima diagnosis yang mengubah hidup atau Anda memiliki banyak tenggat waktu di tempat kerja, otak Frankenstein teraktivasi dengan cara yang sama, karena melihat hal itu sebagai pemicu stres yang berbahaya, lalu melepaskan hormon stres, kortisol, sebagai cara untuk "melindungi" kita dari stresor-stresor ini. Namun, aliran masuk kortisol biasa bisa merusak banyak sistem imun, membuatnya semakin sulit untuk mengatasi penyakit.

Otak Einstein menggunakan imajinasi positif, lalu menawarkan positivitas, solusi, dan kemungkinan. Ini adalah sesuatu yang sangat membantu Vaknine menggunakan kekuatan pikiran untuk mengatasi disabilitasnya.

Kita bisa mendorong lebih banyak aktivasi otak Einstein dengan menghabiskan waktu setiap hari melakukan latihan pernafasan. Saat Anda merasa berada dalam situasi stres, luangkan beberapa detik untuk bernafas lebih dalam. Tarik nafas selama 4 hitungan, tahan selama 4 hitungan, keluarkan selama 6 hitungan, lalu tahan selama 4 hitungan, dan lakukan itu sebanyak 6 kali. Ini akan mengaktivasi sistem saraf parasimpatis, tempat otak Einstein berada.

Kemajuan dalam ilmu saraf selama 20 tahun terakhir telah menunjukkan kepada kita bahwa otak "mirip plastisin" dan bisa dibentuk tergantung pada pemikiran dan tindakan kita. Ini telah dikenal sebagai neuroplastisitas.

Otak kita mudah dibentuk dan bisa dilatih dan dilatih ulang. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita melakukan hal itu? Ada 3 tahap neuroplastisitas, seperti yang didefinisikan oleh Dr. Tara Swart, yaitu: pembelajaran, penyempurnaan dan pelatihan kembali.

1. Pembelajaran
Semakin banyak kita membaca, belajar, dan memperoleh lebih banyak informasi, otak kita menjadi semakin kuat.

2. Penyempurnaan
Begitu kita mulai menerima informasi baru, neuron kita terlapisi mielin, yaitu sebuah lapisan putih, berlemak, dan berisolasi listrik, yang membantu mempercepat transmisi, membuat neuron kita bekerja lebih efisien.

3. Pelatihan Ulang
Ketika kita mengembangkan sebuah keterampilan baru, neuron baru tumbuh dari sel saraf embrionik. Neuron baru ini terhubungkan dengan neuron lain yang ada untuk membentuk sebuah jalur baru.

Dengan menyelesaikan 3 tahap ini, kita bisa menciptakan jalur-jalur saraf positif baru dan lebih siap untuk mengatasi situasi stres. Kita juga bisa memberdayakan jalur-jalur ini melalui afirmasi, mempelajari keterampilan baru, dan pengulangan yang teratur.

Selain itu, identitas kita juga bisa mempengaruhi jalur saraf positif kita. Jika kita memberi diri kita identitas berdasarkan keyakinan yang membatasi tentang kemampuan kita, maka kita memprogram ini menjadi fakta, tidak bisa diubah. Jika Anda mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda sakit atau tidak sehat, maka otak Anda akan memahami bahwa itu benar.

Mengambil Kendali
Untuk mengubah atau memutuskan perilaku, kita perlu mengubah identitas di balik perilaku tersebut. Jika Anda menemukan bahwa perilaku Anda mendukung gagasan bahwa Anda "sakit," pikirkan tentang bagaimana Anda bisa membingkai ulang identitas ini dengan bertanya pada diri sendiri: bagaimana orang yang sehat bereaksi terhadap situasi ini agar mendukung identitas yang baru dan memberdayakan, dan bagaimana Anda bisa mulai mewujudkannya?

Afirmasi adalah alat yang ampuh untuk membantu mendorong pengembangan jalur-jalur saraf baru ini. Beberapa contoh misalnya: "Tubuh saya sehat dan kuat," "Tubuh saya tidak mengendalikan saya, saya mengendalikan apa yang terjadi dengan tubuh saya" dan, "Tubuh saya semakin kuat setiap hari."

Ketika Anda mengubah pola pikir Anda, Anda bisa mulai belajar bagaimana mengaktivasi otak Einstein dan menjaga agar otak Frankenstein tidak menjadi dominan.

Vaknine sangat menghargai metode pelatihan otak di atas dalam membantu dia mencapai dan mempertahankan keadaan remisi. Sebagai pelatih kesehatan dan transformasi, Vaknine secara teratur bekerja dengan para kliennya untuk membantu mereka mengakses bagian otak mereka yang bisa berdampak positif dalam mengatasi penyakit mereka.

Sedikit yang kita ketahui tentang otak dan bagaimana kaitannya dengan kesadaran menunjukkan kepada kita bahwa kita adalah pencipta yang kuat, yang dapat mengatasi apa pun dengan memilih di mana kita menempatkan perhatian kita dan mewujudkan identitas yang mendukung keinginan kita. Untuk alasan ini, pendekatan holistik untuk mengelola nyeri dan mengatasi penyakit selalu menjadi kunci.

Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, Juli - Agustus 2021, hlm. 44.
Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, Juli - Agustus 2021, hlm. 44.
Tiga Cara Pelatihan Otak Bisa Membantu Anda
1. Mengatasi Ansietas
Mengaktivasi sistem saraf parasimpatis menonaktifkan otak Frankenstein dan menenangkan sistem saraf autonomik.

2. Menghadapi Ketakutan Anda
Kita perlu mengaktivasi bagian-bagian otak yang memungkinkan kita untuk merasionalisasi dan jika dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu, kita bisa menggerakkan diri kita keluar dari rasa takut dan ke dalam keadaan pemecahan masalah yang positif.

3. Mengatasi Rasa Sakit
Dasar-dasar neuroplastisitas mengajarkan kita bahwa otak itu mudah dibentuk. Kita bisa mengatur ulang jalur-jalur saraf dalam otak yang semula membuat kita terjebak dalam identitas "orang sakit." Mengetahui bagaimana keluar jalur-jalur itu sangat berharga ketika berhadapan dengan rasa sakit.

Kepustakaan
1. Vaknine, Lauren, The Power of the Mind, Planet Mindful, July - August 2021, hlm. 42-44.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 18 September 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun