Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindfulness: Melepas Pergi Pemikiran dan Perasaan Negatif

13 September 2021   11:18 Diperbarui: 13 September 2021   11:18 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 39.

Kita semua mampu berpikir positif. Yang terkadang menahan kita adalah kebiasaan-kebiasaan lama tentang pemikiran dan perasaan, dengan beberapa kebiasaan berakar pada masa lalu yang jauh.

Memahami apa yang memperbesar kebiasaan buruk itu dan apa yang bisa melemahkannya adalah sebuah langkah penting dalam perjalanan mindfulness kita.

Ilustrasi. Sumber: Buku Mindfulness Praktis, hlm. 38.
Ilustrasi. Sumber: Buku Mindfulness Praktis, hlm. 38.

Kebanyakan dari kita mengetahui ada individu yang tampak tenggelam secara spontan di dunia, dan ada yang menyebarkan energi ke mana pun mereka pergi. Di hadapan mereka, kita bahkan mungkin merasakan semacam kebangkitan, panggilan untuk bertindak, dan merasa bahwa respons kita sendiri terhadap sebuah kebiasaan buruk lebih lamban daripada respons mereka. Orang-orang itu tampak jauh lebih terlibat karena mereka telah berhasil menolak autopilot mereka.

Kita telah melihat bagaimana autopilot bisa menumpulkan potensi kita dengan pengalaman yang ditawarkan, dan juga menumpulkan potensi kita untuk pertumbuhan batin, memberi kita rasa ketidakpuasan yang samar-samar atau kebosanan.

Pemikiran Automatis
Jika Anda memiliki pemikiran negatif tentang diri Anda, misalnya "Ini di luar kemampuan saya," "Mengapa saya harus berpikir bahwa kali ini akan lebih baik?" atau "Tidak ada orang yang akan berterima kasih kepada saya karena melakukan ini," yang hampir pasti diikuti oleh emosi negatif.

Pasangan pemikiran-plus-emosi ini akan segera tertanam dalam pikiran Anda sebagai sebuah pola, sebuah refleks yang berdampak pada suasana hati Anda setiap kali situasi tertentu berulang. Hasilnya adalah sebuah loop umpan balik: Anda percaya suara batin Anda yang mengatakan bahwa Anda tidak berguna, karena itulah yang Anda rasakan, dan Anda merasa tidak berguna karena suara hati Anda itu.

Pola pemikiran dan perasaan yang begitu dalam itu mengurangi kesejahteraan Anda, halus dan tidak selalu terasa, sampai suatu hari Anda menyadari betapa rendah, mudah tersinggung, atau lelahnya Anda.

Semua ini terjadi secara automatis sehingga Anda bahkan tidak menyadari bahwa Anda sebenarnya memiliki pilihan dalam masalah ini.

Anda tidak perlu seperti ini. Kita semua memiliki hak untuk menolak pemikiran negatif: kita tidak harus mempercayainya, bahkan jika tidak mungkin, setidaknya pada awalnya, singkirkan pemikiran negatif dan emosi yang menyertainya dari pikiran kita.

Yang kita butuhkan untuk menghentikan mekanisme batin negatif adalah meditasi mindfulness. Kita mungkin tidak bisa menyingkirkan pemikiran negatif, tetapi kita bisa belajar untuk memperlakukannya dengan menerima rasa ingin tahu kita dan mengubah hubungan kita dengan pemikiran negatif itu dengan menganggapnya kurang serius.

Tidak Mengendalikan
Jika Anda ingin melepaskan diri dari pola pemikiran dan emosi negatif, pengendalian yang disengaja jarang berhasil.

Memutuskan untuk menolak pemikiran dan perasaan itu melibatkan proses kimiawi yang kompleks dari harga diri yang rendah, keputusasaan, dan kekecewaan hanya akan meningkatkan tekanan, sebuah gagasan yang diungkapkan secara ringkas oleh Carl Gustav Jung, yaitu "Apa yang kita tolak, bertahan."

Jika Anda tidak bisa menahan sebuah ledakan, pendekatan yang jelas adalah mundur darinya. Mindfulness melakukan hal ini, meskipun tanpa perasaan melarikan diri.

Menyimpan Sebuah Jurnal Mindfulness
Melatih mindfulness adalah sebuah pengalaman yang sangat subjektif. Pemikiran yang Anda miliki, hal-hal yang Anda pelajari tentang diri Anda sendiri, dan kebiasaan mental bawah sadar yang Anda temukan semuanya sangat pribadi dan sering cepat berlalu.

Untuk orang-orang tertentu, mencatat pengalaman mereka dalam sebuah jurnal adalah latihan yang sangat berguna karena membantu mengobjektifikasi pemikiran, perasaan, dan emosi, sehingga bisa digunakan untuk menyempurnakan meditasi mereka di masa depan.

Sebuah jurnal bisa mencatat kapan Anda berlatih, berapa lama, dan jenis meditasi apa yang Anda lakukan, jadi bisa dijadikan sebagai penanda kemajuan Anda.

Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 39.
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 39.
Jujurlah
Cobalah untuk menulis di jurnal Anda setiap hari. Catat informasi atau pengamatan apa pun yang menurut Anda berguna. Tidak ada yang benar atau salah tentang apa yang harus ditulis di jurnal, selain kebutuhan untuk benar-benar jujur. Kita mungkin tidak bisa menghilangkan pemikiran negatif sepenuhnya, tetapi kita bisa mengatasinya dengan menerima rasa ingin tahu.

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, Lift the Lid, Letting Go of Negative Thoughts and Feeling, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited,  London, UK, July 2021, hlm. 38-39.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 13 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun