Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mindfulness dan Kepribadian

12 September 2021   09:53 Diperbarui: 12 September 2021   09:59 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 29.

Kita semua memiliki karakteristik yang membuat kita unik: inilah kepribadian kita. Jika kita memandang ciri-ciri kepribadian kita sebagai kecenderungan, bukan pola, kecil kemungkinan kita akan dibatasi olehnya.

Pendekatan mindful adalah untuk mengenal diri kita sendiri, dan menggunakan pengetahuan itu untuk membuat pilihan-pilihan.

Para psikolog suka membuat klasifikasi, dan di masa lalu, kajian tentang kepribadian cenderung berfokus pada kategorisasi orang-orang ke dalam "tipe-tipe" universal.

Penilaian semacam itu sudah tidak lazim lagi, meskipun masih kita jumpai dalam berbagai bentuk, terutama di dunia bisnis, ketika menilai kontribusi-kontribusi pada kerja tim.

Nuansa Abu-abu
Para psikolog sekarang berbicara tentang ciri-ciri ketimbang tipe-tipe, sebuah pendekatan yang lebih berguna dan kurang reduktif.

Misalnya, kita bisa mencoba untuk menunjukkan posisi kita pada sebuah skala di antara introversi dan ekstraversi, istilah yang berasal dari sebuah buku karya psikolog Swiss Carl Jung, yang diterbitkan pada 1921.

Jung merepresentasikan kualitas-kualitas ini sebagai sebuah pasangan mutlak: Jika Anda bukan introvert berarti Anda esktravert dan sebaliknya.

Faktanya, tidak ada yang sepenuhnya ekstravert (ke arah luar) atau introvert (ke arah dalam), dan kajian oleh psikolog Jerman Hans Eysenck dan yang lainnya telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang sebenarnya adalah campuran yang seimbang dari keduanya, meskipun dengan preferensi ke satu arah.

Sebuah skala penilaian populer lainnya, yang diderivasi dari kontras pemikiran dan perasaan Jung, berkisar antara sesuatu seperti "berpikiran keras" hingga "simpatik."

Menjelajahi Kepribadian
Penekanan mindfulness adalah untuk menyadari potensi Anda dan mengungkapkan pilihan-pilihan sejati Anda. Diri mindful sejati ditemukan dalam pengungkapan pemikiran, emosi, dan tindakan, jadi jika Anda menganggap diri Anda sebagai sebuah tipe kepribadian yang tetap, misalnya introvert atau simpatik, maka Anda hidup di masa lalu, bukan di masa sekarang, dan Anda membatasi ruang lingkup Anda untuk perubahan positif.

Namun, dimungkinkan untuk menggunakan ciri-ciri kepribadian sebagai alat untuk penemuan diri yang mindful. Pikirkan tentang kata sifat yang terkait dengan ciri-ciri kepribadian dan pertimbangkan apakah Anda mungkin telah muncul, di masa lalu, dengan menunjukkan karakteristik-karakteristik ini dalam perilaku Anda terhadap orang lain.

Apakah salah satu dari kata-kata ini berpadu dengan bagaimana Anda kadang-kadang menggambarkan diri Anda sendiri?

Pikirkan tentang pandangan-pandangan diri Anda ini dengan perhatian mindful, proses ini bisa membantu Anda memeriksa kekuatan dan kelemahan Anda.

Mindfulness akan membantu Anda mendekati penilaian-penilaian diri seperti itu dengan jujur dan hati-hati.

Dengan menghindari penghakiman, dan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan pada momen itu, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan respons-respons yang berguna yang sesuai dengan pengalaman Anda.

Lima Besar

Sebuah titik awal yang menarik untuk eksplorasi diri mungkin adalah perangkat Lima Besar ciri-ciri kepribadian yang terkenal itu (lihat gambar judul). Gunakan diagram itu untuk memikirkan posisi Anda pada lima skala: keterbukaan, kehati-hatian, ekstraversi, kesesuaian, dan sensitivitas (juga disebut neurotisisme).

Tipe-tipe kepribadian, meskipun tidak pernah menjadi alasan yang baik, membantu Anda memahami dan memaafkan perilaku Anda sendiri. Tapi berhati-hatilah agar tidak menggunakannya untuk menstereotipe diri Anda sendiri.

Tanda-tanda dengan 5 Kata Besar
Ciri-ciri kepribadian 5 Besar adalah sebuah sintesis dari upaya para psikolog untuk menamakan seluruh rentang sikap dan perilaku manusia.

Dengan menerima kekurangan yang tercantum dalam senarai ini, Anda masih bisa  menggunakannya sebagai sebuah tanda untuk penemuan diri. Pindai skala-skala kata untuk setiap kategori: jika tidak ada ekstrem dalam skala-skala kata yang akan Anda gunakan untuk menggambarkan diri Anda, lihat apakah Anda bisa memikirkan sebuah kata yang bisa dimasukkan pada suatu tempat pada skala. Bereksperimenlah untuk memilah kata-kata deskripsi diri lebih lanjut dengan makna-makna yang serupa

Keterbukaan
Penasaran ↔ Yakin
Eksperimental ↔ Selektif
Kreatif ↔ Mengkonsolidasi
Imajinatif ↔ Logis
Mandiri ↔ Konsisten

Sensitivitas
Optimis ↔ Mempertanyakan
Tangguh ↔ Empatik
Percaya diri ↔ Tentatif
Menginspirasi ↔ Mengesankan
Mempercayai ↔ Waspada

Kehati-hatian
Bertanggungjawab ↔ Santai
Berbakti ↔ Termotivasi diri
Hati-hati ↔ Spontan
Teliti ↔ Tegas
Perfeksionis ↔ Toleran terhadap diri sendiri

Ekstraversi
Asertif ↔ Fleksibel
Energik ↔ Tenang
Ramah ↔ Berdikari
Banyak bicara ↔ Kontemplatif
Ekspresif ↔ Pendiam

Kesesuaian
Penyayang ↔ Keras kepala
Kooperatif ↔ Skeptis
Berkompromi ↔ Bertekad
Setuju ↔ Tegas
Responsif ↔ Terkendali

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, What Do You Think You're Like? Mindfulness and Personality, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited, London, UK, hlm. 28-29.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 12 September 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun