Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindfulness dan Potensi Anda: Menumbuhkan Diri Anda

11 September 2021   23:28 Diperbarui: 12 September 2021   00:02 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 20.

Orang-orang merasa bahagia ketika mereka menyadari potensi mereka untuk hidup sepenuhnya dan puas sesuai yang dimungkinkan oleh keadaan.

Kita telah melihat bagaimana mindfulness bisa berkontribusi pada hal ini: berikut adalah beberapa pemikiran lebih lanjut tentang meruntuhkan tembok-tembok yang bisa  menghalangi potensi Anda, kemudian memilih arah Anda sendiri untuk pemenuhan.

Berbagai program self-help ditetapkan dengan menyediakan sarana-sarana bagi Anda agar bisa mewujudkan potensi Anda.

Program-program itu mungkin, misalnya, mendorong Anda untuk bereksperimen dengan minat-minat baru atau untuk mengafirmasi suara tentang kualitas baik Anda.

Mindfulness tidak menolak teknik-teknik seperti itu, tetapi mengambil pendekatan yang lebih koheren untuk realisasi diri.

Ketika Anda melatih mindfulness, Anda menggunakan meditasi untuk melepaskan segala hal negatif dalam citra diri Anda, menggantikannya dengan kesadaran diri dan belas kasih diri, Anda kemudian melanjutkan untuk membuat pilihan-pilihan sadar berdasarkan prioritas Anda.

Suara Batin
Terkadang kita mungkin tidak menyadari potensi penuh kita karena kita memiliki kepercayaan diri yang berlebihan, menjadi terlalu optimistik mengenai kesuksesan dalam sebuah bidang kompetitif hampir pasti mengarah pada kekecewaan.

Namun, sebaliknya, kita jauh lebih mungkin menderita delusi, tidak cukup percaya pada diri kita sendiri. Suara-suara negatif mengulang-ulang dalam pikiran kita: "Aku tidak bisa, aku tidak bisa, aku tidak bisa..."

Dengan perhatian mindful kita bisa menyadari pola-pola kebiasaan berpikir ini dan memilih sebaliknya, memfokuskan pikiran kita pada realitas autentik dari pengalaman saat ini.

Kritik diri hanya akan menahan kita jika kita membiarkannya, jadi kita harus belajar untuk mengabaikan suara-suara dalam pikiran kita, kecuali jika itu memotivasi afirmasi yang sengaja kita taruh di sana.

Isyarat Artifisial bagi Kegagalan atau Kesuksesan
Kita sering menilai diri kita sendiri, dan menetapkan sikap dan harapan kita, sebagai respons terhadap isyarat-isyarat eksternal, yang bisa positif atau negatif.

Contoh respons-respons tersebut diberikan di bawah ini.

Berhentilah sejenak untuk memikirkan peranan respons-respons itu dalam mengatur suasana hati Anda. Mindfulness membantu kita menjaga respons-respons seperti itu dalam perspektif, dan melihat kehidupan secara keseluruhan.

Positif
- Pujian dari orang lain.
- Hasil yang baik.
- Hari yang dimulai dengan baik.
- Hari yang berakhir dengan baik.
- Kabar baik tentang kemajuan.
- Melakukan lebih dari yang Anda harapkan.

Negatif:
- Kritik dari orang lain.
- Hasil yang buruk.
- Hari yang dimulai dengan buruk.
- Hari yang berakhir dengan buruk.
- Kabar buruk tentang kemajuan.
- Melakukan kurang dari yang Anda harapkan.

Potensi Sehari-hari
Sangat mudah untuk menjadi bingung tentang apa arti realisasi diri sebenarnya. Realisasi diri tidak sama dengan prestasi, yang memiliki nada membuat sebuah kesan bagi publik, mendapatkan pujian atau penghormatan dari antara sesama kita.

Misalnya, dalam mempertimbangkan apakah akan mengorbankan karier mereka untuk menjadi ibu, banyak wanita membayangkan bahwa ranah rumahtangga lebih rendah daripada ranah profesional.

Sudah barang tentu, faktanya tergantung pada prioritas pribadi: bagi siapa saja yang memilih untuk menjadi ibu rumahtangga penuh waktu, tentu saja realisasi diri itu automatis menjadi unggul.

Jika kita menjadi bingung tentang arti realisasi diri, mindfulness  bisa memperjelas prioritas kita yang sebenarnya dan mencegah perasaan bersalah kita jika kita menolak pilihan lain. Ini juga bisa membantu kita melepaskan diri dari pendapat orang lain, yang seringkali terlalu negatif atau terlalu menyanjung.

Memandang Keluar dari Pusat
Salah satu pertanyaan yang muncul ketika kita mempertimbangkan bagaimana memenuhi potensi kita adalah ke mana mengkonsentrasikan upaya-upaya kita. Haruskah kita membangun kekuatan atau memperbaiki kelemahan?

Jawabannya perlu datang dari pemahaman diri: apakah kita benar-benar kikuk dalam berkomunikasi seperti yang kita rasakan? Apakah kita benar-benar memiliki bakat dan daya tahan untuk berlatih kembali dalam sebuah profesi baru?

Intuisi dan kesadaran adalah kuncinya, dengan menjauhkan kita dari "efek corong": gagasan bahwa jika kita bekerja untuk membuat kemajuan dalam satu bidang, kita tidak perlu menyisihkan energi untuk mengerjakan hal-hal lain.

Waspadalah terhadap pikiran tunggal: pengamatan diri yang mindful memindai seluruh bidang pandangan.

Pratinjau Realisasi Diri
Untuk melepaskan potensi sejati Anda, tindakan terbaik Anda adalah mengikuti sebuah jadwal meditasi mindfulness.

Gagasan-gagasan berikut, yang dinyatakan sebagai pernyataan "aku," adalah pernyataan yang menawarkan pratinjau singkat tentang apa yang bisa Anda percayai, dengan lebih percaya diri seiring dengan kemajuan pelatihan Anda:

- Aku sepenuhnya menjadi diriku sendiri, bukan kumpulan dari apa yang orang lain pikirkan tentang aku.
- Aku memilih prioritasku sendiri dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
- Aku memilih tujuan dan kriteriaku sendiri untuk sukses dalam mencapai tujuan.
- Aku waspada dengan harapanku tetapi aku berkomitmen penuh pada niatku.
- Aku tahu perasaanku dan memilih perasaan mana untuk ditindaklanjuti.
- Aku mengubah prioritas dan tujuanku ketika keadaanku berubah.
- Aku menerima apa yang terjadi pada diriku, tanpa frustrasi.

Dialog Konstruktif. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 21.
Dialog Konstruktif. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 21.

Dialog Konstruktif
Cara Anda mengekspresikan dialog batin Anda bisa membangun hambatan-hambatan yang mencegah Anda merealisasikan potensi Anda.

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, Growing Yourself, Mindfulness and Your Potential, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited, London, UK, hlm. 20-21.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 11 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun