Komposit yang muncul ini selanjutnya dapat mengatur dirinya sendiri untuk mendefinisikan komposit yang lebih kompleks. Kemunculan komposit terjadi dari interaksi terdesentralisasi dari komponen autonom yang tersedia (yang berpotensi dikembangkan secara independen oleh para pemangku kepentingan yang berbeda), tanpa atau minimal campur tangan manusia dan sesuai dengan seperangkat aturan swa-organisasi.
Karena komposit yang muncul tidak bisa diekspresikan sebagai penjumlahan sederhana dari komponen-komponen yang tersusun, perilaku komputasi yang muncul tidak bisa diprediksi hanya dengan mengetahui komponen-komponen yang tersedia.
Visi tentang model perangkat lunak swa-organisasi ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Meskipun menggunakan komposit berbasis port untuk tujuan ilustrasi, komposisi-komposisi perangkat lunak lain bisa muncul sebagai hasil interaksi komponen-komponen swa-organisasi, seperti alur-alur kerja berorientasi layanan atau komposisi-komposisi aljabar.
Bagaimanapun, komposit-komposit yang muncul terletak di atas sebuah tampilan IoT berlapis tiga: objek-objek fisik (dikenal sebagai Benda-benda) yang terletak di bagian bawah, dan interaksi swa-organisasi terjadi di tengah-tengah. Tampilan 3 lapis konseptual ini disebut sebagai IoT swa-organisasi.
Bersambung ke: Model Perangkat Lunak Swa-Organisasi untuk IoT, Bagian 2/2.
Kepustakaan
1. Arellanes, Damian, Self-Organizing Software Models for the Internet of Things,IEEE Systems, Man, and Cybernatics, Vol. 7, No. 3, July 2021, hlm. 4-9.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 7 September 2021
Johan Japardi