Saya sedikit kesal dan menjawab: "Silahkan lihat fotonya."
Yang disusul lagi dengan:
"Kursus ya?"
Yang saya jawab:
"Nggak, apa perlu?"
Lalu masuk lagi:
"Oh ya kalau sudah pintar nggak perlu kursus."
Kok saya jadi masuk dalam pusaran obrolan yang tak bermanfaat?
Demikianlah, "teman" yang satu ini juga saya singkirkan seperti pada #1.
Tantangan bagi kita sebagai orangtua adalah bagaimana mengkomunikasikan cara berinteraksi dengan teman-teman mereka atas dasar persamaan hak, jangan sampai mereka menjadi perundung, apalagi korban perundungan.
Jonggol, 7 September 2021
Johan Japardi