Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Praktik Gaya Hidup untuk Menjaga Kesehatan Otak

5 September 2021   21:40 Diperbarui: 5 September 2021   21:43 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Alternative Medicine, August 2021, hlm. 20.

Lebih dari 6 juta orang Amerika saat ini hidup dengan penyakit Alzheimer. Seiring bertambahnya usia, kita menjadi sangat berisiko mengalami penurunan kesehatan otak karena 1 dari 9 orang berusia 65 tahun ke atas mengalami demensia (kepikunan).

Penyakit yang melemahkan ini mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria dengan jumlah yang tidak proporsional karena 2/3 orang Amerika dengan Alzheimer adalah wanita.

Otak kita adalah konduktor utama yang menggerakkan semua aktivitas dalam banyak sistem biologis kita, menjadikannya salah satu organ terpenting dalam tubuh kita. Kita harus memelihara otak kita dan merawatnya dengan niat dan kemudahan seperti yang kita lakukan pada bagian tubuh kita yang lain.

Otak yang sehat mengarah pada umur panjang yang langgeng dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan dan gaya hidup kita sehari-hari membangun kesehatan otak yang kuat. 5 praktik gaya hidup berikut adalah pintu gerbang menuju otak yang sehat dan bahagia:
1. Pertahankan pola tidur yang cukup
Ada alasan bagus mengapa kita dianjurkan untuk mendapatkan 8 jam tidur yang berkualitas setiap malam. Pola tidur yang cukup membantu otak dan tubuh kita untuk pemulihan dan pengisian ulang.

Tidur malam yang sehat melibatkan siklus berulang 90 menit dari 4 tahap tidur non-REM yang berbeda, diikuti oleh tahap yang sangat penting, gerakan mata cepat (rapid eye movement/REM). Kedua tahap non-REM dan REM sangat penting untuk fungsi-fungsi kognitif.

Disrupsi-disrupsi dalam tidur mengganggu siklus tidur dan mencegah kita mencapai nilai optimal dari semua tahapan tidur.

Kurang tidur mempengaruhi seluruh otak tetapi ada bagian otak yang sangat rentan yang disebut nukleus suprakhiasmatik (suprachiasmatic nucleus/SCN). SCN mengontrol siklus tidur dan bangun dari tubuh Anda. Ketika diaktifkan, SCN mempengaruhi banyak fungsi biologis yang berbeda termasuk bagaimana hormon dilepaskan, temperatur tubuh dan bagaimana gula dimetabolisme.

Secara kognitif, ini mempengaruhi pemikiran, emosi, kreativitas, memori, dan pembelajaran Anda.

2. Identifikasi diet sehat tubuh Anda
Tidak hanya penting untuk kesehatan fisik Anda, diet juga penting untuk kesehatan dan fungsi otak Anda. Walaupun reaksi alergi untuk sesuatu, yang diukur dengan antibodi IgE, akan muncul dengan sendirinya dengan cepat, sensitivitas atau intoleransi makanan yang bisa mempengaruhi keadaan kognitif Anda, membutuhkan waktu lebih lama untuk bermanifestasi dan bisa lebih sulit untuk dideteksi.

Pada akhirnya, sensitivitas terkait IgG bisa memiliki efek jangka panjang selain hanya sakit perut. Jenis reaksi diet ini bisa menyebabkan kabut otak (brain fog, lihat artikel saya: Kebenaran mengenai Protein Spike Covid, depresi, ansietas, dan reaktivitas autoimun, yang meningkatkan risiko penyakit.

Makanan yang menyebabkan reaksi imun abnormal harus dihindari untuk mencegah kemungkinan masalah ini. Praktik diet sehat lain, misalnya menjaga keseimbangan gula darah yang sehat, kadar nutrisi, dan tingkat kolesterol sangat penting untuk fungsi kognitif yang superior.

3. Olahraga
Manfaat fisik dan estetika dari olahraga sangat memotivasi orang untuk melakukannya. Yang tidak disadari banyak orang adalah betapa bermanfaatnya olahraga bagi otak, baik secara mental maupun emosional.

Olahraga melepaskan endorfin ke dalam aliran darah, yang merangsang adrenalin, serotonin, dan dopamin, yang semuanya diketahui bisa meningkatkan suasana hati dan tingkat kebahagiaan kita.

Olahraga tidak hanya memperkuat otot, tapi juga bisa membantu memperkuat neuron dalam otak Anda. Berikut adalah beberapa efek positif yang dimiliki olahraga pada otak:
- Peningkatan konsentrasi dan kognisi.
- Peningkatan memori.
- Peningkatan keterampilan menyelesaikan masalah.
- Peningkatan pembelajaran.
- Suasana hati yang membaik.
- Kepercayaan diri yang lebih tinggi.
- Penurunan tingkat stres.
- Lebih banyak motivasi.
- Kebahagiaan keseluruhan.
- Peningkatan energi dan produktivitas.

4. Usus yang sehat
Pernahkah Anda mengalami sakit perut yang parah setelah mendengar kabar buruk atau sensasi mual di ulu hati saat gugup? Ada alasan untuk itu!

Otak dan usus Anda terhubungkan oleh saraf dan bahan kimia, atau neurotransmitter, yang mengirim sinyal bolak-balik satu sama lain.

Mikroba usus bertanggung jawab untuk memproduksi banyak bahan kimia yang mempengaruhi fungsi otak dan emosi Anda. Oleh karena itu, menjaga usus yang sehat membantu menyeimbangkan fungsi otak Anda.

Ini paling baik dicapai melalui diet yang sehat, kaya asam lemak Omega 3, makanan terfermentasi, makanan berserat tinggi, dan makanan kaya polifenol dan triptofan.

Membatasi gula dan makanan penginflamasi dan menghindari makanan yang Anda tidak toleran adalah sama pentingnya.

5. Mengevaluasi dan menghilangkan paparan patogen kronis
Meskipun otak terlindungi dengan baik melawan invasi mikroba oleh sawar seluler, misalnya sawar darah-otak, bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa sistem imun berdampak signifikan pada otak.

Virus, bakteri, dan patogen lainnya bisa mengganggu sistem imun kita dan menyebabkan berbagai komplikasi sistem saraf pusat dan penyakit autoimun, misalnya multipel sklerosis (MS), penyakit Alzheimer dan penyakit otak autoimun (autoimmune brain disease/AIBD).

Otak yang sehat adalah elemen penting untuk kesejahteraan kita secara keseluruhan. Jika Anda mengalami kesulitan tidur, kelelahan, ketidakseimbangan emosional, kabut otak atau gangguan kognitif lainnya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter perawatan primer Anda dan mendiskusikan pengujian.

Kepustakaan
1. Larson, Chad, The Five Most Important Lifestyle Practices for Maintaining a Healthy Brain, Alternative Medicine, August 2021, hlm. 20-21.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 5 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun