Pada akhirnya, sensitivitas terkait IgG bisa memiliki efek jangka panjang selain hanya sakit perut. Jenis reaksi diet ini bisa menyebabkan kabut otak (brain fog, lihat artikel saya: Kebenaran mengenai Protein Spike Covid, depresi, ansietas, dan reaktivitas autoimun, yang meningkatkan risiko penyakit.
Makanan yang menyebabkan reaksi imun abnormal harus dihindari untuk mencegah kemungkinan masalah ini. Praktik diet sehat lain, misalnya menjaga keseimbangan gula darah yang sehat, kadar nutrisi, dan tingkat kolesterol sangat penting untuk fungsi kognitif yang superior.
3. Olahraga
Manfaat fisik dan estetika dari olahraga sangat memotivasi orang untuk melakukannya. Yang tidak disadari banyak orang adalah betapa bermanfaatnya olahraga bagi otak, baik secara mental maupun emosional.
Olahraga melepaskan endorfin ke dalam aliran darah, yang merangsang adrenalin, serotonin, dan dopamin, yang semuanya diketahui bisa meningkatkan suasana hati dan tingkat kebahagiaan kita.
Olahraga tidak hanya memperkuat otot, tapi juga bisa membantu memperkuat neuron dalam otak Anda. Berikut adalah beberapa efek positif yang dimiliki olahraga pada otak:
- Peningkatan konsentrasi dan kognisi.
- Peningkatan memori.
- Peningkatan keterampilan menyelesaikan masalah.
- Peningkatan pembelajaran.
- Suasana hati yang membaik.
- Kepercayaan diri yang lebih tinggi.
- Penurunan tingkat stres.
- Lebih banyak motivasi.
- Kebahagiaan keseluruhan.
- Peningkatan energi dan produktivitas.
4. Usus yang sehat
Pernahkah Anda mengalami sakit perut yang parah setelah mendengar kabar buruk atau sensasi mual di ulu hati saat gugup? Ada alasan untuk itu!
Otak dan usus Anda terhubungkan oleh saraf dan bahan kimia, atau neurotransmitter, yang mengirim sinyal bolak-balik satu sama lain.
Mikroba usus bertanggung jawab untuk memproduksi banyak bahan kimia yang mempengaruhi fungsi otak dan emosi Anda. Oleh karena itu, menjaga usus yang sehat membantu menyeimbangkan fungsi otak Anda.
Ini paling baik dicapai melalui diet yang sehat, kaya asam lemak Omega 3, makanan terfermentasi, makanan berserat tinggi, dan makanan kaya polifenol dan triptofan.
Membatasi gula dan makanan penginflamasi dan menghindari makanan yang Anda tidak toleran adalah sama pentingnya.
5. Mengevaluasi dan menghilangkan paparan patogen kronis
Meskipun otak terlindungi dengan baik melawan invasi mikroba oleh sawar seluler, misalnya sawar darah-otak, bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa sistem imun berdampak signifikan pada otak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!