3. Memiliki transparansi. Ketika sebuah kata atau istilah dipinjam atau diadaptasi dari bahasa Inggris, maknanya cenderung menjadi jelas melalui konteks dalam bahasa peminjam tersebut.
4. Dalam percakapan, pembicaranya menunjukkan kekuatan hibrida, di mana kata, frasa, atau konstruksi yang paling tepat digunakan dari bahasa yang paling mudah diucapkan atau dieja, atau paling mungkin dipahami oleh orang lain.
5. Glish mungkin mencakup kesalahan tata bahasa ketika dinilai dengan kaidah bahasa induk, tetapi kesalahan itu konsisten, teratur, dan tersebar di antara beberapa pembicara.
6. Secara umum, kata-kata dan tataahasa yang dipengaruhi bahasa Inggris bisa dibuang dari idiolek tanpa mengurangi kemampuan pembicara untuk berkomunikasi dalam bahasa non-Inggris.
7. Memiliki kecenderungan untuk menciptakan kata, bentuk, dan tatabahasa yang ada secara independen dari 2 bahasa induk, sementara masih belum memenuhi syarat sebagai dialek yang terbentuk sepenuhnya.
8. Â Dalam bentuknya yang paling sederhana, Glish jelas bukan dialek atau bahasa yang terbentuk sepenuhnya, artinya tidak memiliki susunan sastra yang berbeda, tidak digunakan oleh kelas elit, tidak memiliki gengsi, tidak diajarkan di sekolah, bukan bentuk komunikasi eksklusif penggunanya, dan tidak sepenuhnya eksklusif milik orang luar, dan bukan bahasa eksklusif dari sebuah bangsa yang diakui secara umum.
9. Dalam jangka pendek, Glish sering kali berisi pinjaman instan yang memenuhi kebutuhan sesaat akan gagasan atau kata yang tampaknya tidak tersedia bagi penutur bahasa non-Inggris. Pinjaman ini mungkin hanya ada selama percakapan (atau hanya dalam skenario).
10. Dalam jangka panjang, Glish dibedakan dari Anglisisme yang diabsropsi secara permanen namun individual, karena memiliki kumpulan besar kata-kata sementara yang tidak terasimilasi yang terkait secara budaya, seperti yang berhubungan dengan perdagangan atau budaya populer.
Walaupun pengaruh bahasa Inggris mungkin tetap konsisten, kejadian individual dari pengaruhnya cenderung populer untuk sementara waktu, tetap digunakan dengan baik hanya selama gelombang budaya, teknologi, atau politik yang membawanya bertahan. Peminjaman ini mungkin ada dalam wacana sehari-hari selama beberapa tahun atau dekade, tergantung pada hal-hal seperti ketahanan mode musik, gaya pakaian, ketersediaan jenis pekerjaan tertentu, dll.
11. Pada tahap paling akhir dan dalam bentuknya yang paling kompleks, Glish mencakup leksikon permanen dari kata-kata dan bentuk-bentuk yang dipinjam menurut kebiasaan. Leksikon digunakan oleh mereka yang tidak berbicara bahasa Inggris sama sekali, itu ditransmisikan ke generasi berikutnya, dan sering tidak ada gagasan di pihak penutur bahwa bahasa tersebut diadaptasi dari bahasa Inggris. Pada tahap ini, Glish memenuhi sebagian definisi dialek.
Kita ambil sebuah contoh, Singlish (Singaporean English, bahasa Inggris Singapura). Singlish bukan hanya campuran bahasa Inggris dan 1 bahasa lainnya, tetapi juga termasuk dialek Hokkien, bahasa Melayu, dan sejumlah besar kata-kata dari bahasa lain. Jadi, secara teknis, walaupun beberapa aspek bahasa Singlish mirip dengan Glish, itu bukan contoh sempurna dari Glish.