Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Inggris di Seluruh Dunia: Indoglish, Singlish, dan Glish-glish Lainnya

4 September 2021   17:38 Diperbarui: 4 September 2021   17:48 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singlish. Sumber: https://zamane.id/images/RAGAM/2/1/1singlish.jpg

Tidak peduli di mana bahasa Inggris menyebar, gerutuan perbedaan pendapatnya sama saja. Dengan adopsi istilah luar yang meluas, masuk jugalah gagasan-gagasan asing yang merupakan ancaman bagi identitas sebuah bangsa.

Dalam banyak contoh, yang tidak bisa dipastikan adalah apakah adopsi kata-kata bahasa Inggris itu merupakan:
1. Burung kenari di tambang batubara (canary in the coal mine): tanda awal dari bahaya.
2. Gas beracun yang membunuh burung kenari, atau
3. Batubara itu sendiri.
(Tiga hal ini menunjukkan bahaya dari tingkat yang berbeda).

Apakah Anglisisme (Anglicism) diadopsi karena dibutuhkan untuk gagasan-gagasan baru, untuk barang-barang material baru, untuk teknologi baru, atau untuk mode baru? Atau, apakah bahasa Inggris diadopsi karena tsunami media, hiburan, ilmu pengetahuan, dan politik di seluruh dunia yang didominasi oleh Anglofon (Anglophone) terlalu banyak mencetak istilah-istilah yang eksis dan berguna? Apakah kata-kata baru membawa konsep-konsep baru, atau apakah konsep-konsep baru yang justru membawa kata-kata baru itu?

Di luar Eropa, bahasa Inggris hanya telah membekas di sedikit tempat lain lebih lama daripada di India. Dalam upaya untuk menjelaskan puisi bahasa Inggris India kepada orang luar, penyair Keki Daruwala telah menggambarkan bagaimana sebelum Perang Dunia II dan sebelum Pemisahan India, bahasa Inggris di India sudah begitu terhindifikasi (dijadikan bahasa Hindi), sehingga ketika seorang India melakukan percakapan pertamanya dengan orang Inggris, dia harus mengulangi ucapannya 3 kali untuk membuat dirinya dimengerti.

Kata "Hinglish" (kombinasi bahasa Inggris dan Hindi, salah satu bahasa India yang paling banyak digunakan), yang ditambahkan ke Kamus Inggris Oxford (Oxford Dictionary of English/ODE) pada 2005 seharusnya tidak mengejutkan siapa pun yang pernah mengalami apa yang dilakukan oleh Daruwala, atau bahkan siapa pun yang mengikuti sinema India.

ODE hanya memberikan pengakuan bahwa setelah 400 tahun lebih pengaruh Anglofon di Anak Benua Hindia, bahasa Inggris dan Hindi telah menjadi terkait erat.

Terlepas dari klaim sahih orang India bahwa Hinglish merupakan sebuah gabungan yang harmonis setelah berabad-abad, integrasi bahasa dan perubahan yang dibuat oleh bahasa Inggris untuk bahasa India bukannya tanpa keluhan.

Seperti orang Prancis, beberapa orang India menolak puncak dan gelombang bahasa yang teringgriskan.

Orang Rusia, Melayu, dan Israel juga terkadang merasa bahwa pengaruh bahasa Inggris  terus-menerus meresahkan.

Peran bahasa Inggris terikat dalam pertanyaan tentang status negara bagian Puerto Rico, dan jejak besarnya adalah masalah yang telah dihadapi oleh Irlandia, Skotlandia, dan Wales selama berabad-abad, ketika bahasa Welsh dan berbagai bahasa Gaelik memudar dan menyusut.

Banyak orang Inggris bahkan bertengkar di antara mereka sendiri: Bahasa Inggris Amerika saat ini telah sangat mempengaruhi Bahasa Inggris Australia (atau "Strine," demikian sebutan akrabnya kadang-kadang), sehingga keluhan telah dibuat tentang pengaruhnya terhadap karakter nasional: pria (bloke) dan sobat (mate) bukan lagi para pria, mereka menjadi teman-teman (guys).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun