Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Anti Peradangan

3 September 2021   14:38 Diperbarui: 3 September 2021   14:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Makan makanan kaya pra-biotik dan pro-biotik yang mendukung bakteri menguntungkan dalam usus.

10. Identifikasi intoleransi makanan, gunakan diet eliminasi untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang menyebabkan inflamasi.

Makanan yang Harus Dihindari
Makanan berikut adalah penggangu terburuk yang memicu inflamasi:
- Gula.
- Pemanis buatan: acesulfame, aspartam, neotame, sakarin, dan sukralosa.
- Karbohidrat olahan: tepung putih, keripik, keripik kentang, biskuit, kek, makanan penutup, sereal sarapan, pizza.
- Lemak dan minyak olahan dan lemak trans (ditemukan dalam minyak nabati dan margarin).
- Daging hewan peternakan.
- Ikan dengan merkuri tinggi, misalnya tuna dan ikan todak.
- Kedelai yang dimodifikasi secara genetik, produk kedelai olahan (termasuk pengganti daging dan apa pun yang mengandung isolat protein kedelai).
- Produk olahan "bebas dari" namun tinggi gula dan bahan-bahan buatan
- Bahan tambahan makanan (misalnya Natrium benzoat, Natrium nitrat, BHA dan BHT, MSG dan karagenan).
- Pewarna makanan buatan.

Penggantian Makanan Umum dengan Makanan Anti-inflamasi
1. Hindari: Lemak dan minyak olahan: minyak sayur, minyak biji lobak, minyak jagung, minyak biji anggur, minyak bunga matahari, minyak safflower, minyak kacang, margarin.
Ganti dengan: Minyak zaitun, minyak alpukat, minyak kelapa, minyak kenari, minyak biji rami (semuanya harus extra virgin atau cold press), mentega dan ghee dari hewan yang diberi makan rumput, lemak hewani.

2. Hindari: Susu.
Ganti dengan: Susu almond tanpa pemanis, santan, susu rami, susu hazelnut, susu macadamia, susu kacang Brazil, susu oat, yogurt kelapa, almond atau jambu mete, air kelapa, kefir; keju kacang; krim oat, krim kelapa.

3. Hindari: Gluten.
Ganti dengan: Soba, quinoa, roti bayam atau beras merah. Jika gluten ditoleransi, kecambah gandum atau roti gandum hitam.

4. Hindari: Daging dan unggas konvensional dan daging olahan.
Ganti dengan: Daging organik dari hewan yang diberi makan rumput, daging ayam dan unggas gembala organik.

5. Hindari: Ikan dan makanan laut yang dibudidayakan.
Ganti dengan: Ikan dan makanan laut hasil tangkapan liar.

6. Hindari: Produk kedelai non-organik tanpa fermentasi.
Ganti dengan: Kedelai organik yang difermentasi: miso, natto, tempe, tamari.

7. Hindari: Gula halus dan pemanis buatan: acesulfame, aspartam, neotame, sakarin dan sukralosa.
Ganti dengan: Stevia, buah segar atau kering, kayu manis, madu liar, sirup maple, gula kelapa, molase blackstrap sebagai suguhan sesekali.

8. Hindari: Garam dapur.
Ganti dengan: Garam batu alami atau garam laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun