Demikian pula, Griffin dkk. menunjukkan bahwa peptidoglikan yang diderivasi Enterococcus mendorong akumulasi sel T CD8+ sitotoksik dan terkait respons bawaan dalam lingkungan mikro tumor.
Hubungan serupa antara mikrobiota dan peningkatan imunitas tipe 1 telah diamati pada model praklinis dan pada pasien yang berespons dalam konteks imunoterapi kanker. Bersama-sama, pengamatan ini berpendapat bahwa mikroba adjuvant imunoterapi bisa  berkumpul pada imunitas tipe 1 sebagai mekanisme efektor pusat, sedangkan jalur hulu yang dijalani oleh taksa mikroba individu mungkin bergantung pada konteks dan mikroba.
Memahami mekanisme kerja mikrobiota dalam meningkatkan respons terhadap terapi pos pemeriksaan imun adalah kunci bagi kemampuan kita untuk memanfaatkannya secara terapeutik untuk terapi adjuvant yang ditargetkan.
Respons optimal terhadap terapi pos pemeriksaan imun cenderung melibatkan banyak efek mikrobiota yang tidak saling eksklusif dan sinergis. Misalnya, antigen gabungan antara bakteriofag Enterococcus dan antigen tumor telah terbukti mengarah ke sel T spesifik-komensal yang reaktif silang dengan antigen tumor setelah pengobatan anti-PD1.
Selain itu, bakteri pelindung yang terdefinisikan juga bisa meningkatkan respons imun adaptif spesifik-komensal dalam konteks imunoterapi.
Apakah respons spesifik-komensal ini memainkan peran aktif dalam efek antitumor atau apakah itu hanya produk sampingan dari aktivitas imunostimulator bakteri masih harus ditentukan.
Akhirnya, translokasi komensal ke dasar tumor, yang bisa meningkat karena disrupsi sawar yang disebabkan oleh imunoterapi, juga telah diusulkan sebagai mekanisme antitumor potensial.
Kajian Griffin dkk. membuka jalan untuk memanfaatkan adjuvant endogen untuk memerangi kanker dengan merancang terapi bertarget yang merekapitulasi efek mikrobiota.
Kajian ini juga lebih lanjut menggambarkan lebih lanjut kebutuhan untuk menjauh dari mikroba tunggal "jarum di tumpukan jerami" sebagai agen penyebab, menuju identifikasi jalur kanonik yang bisa diberi obat dan determinan molekuler.
Kepustakaan
1. Ansaldo, Eduard, and Belkaid, Yasmine, How Microbiota Improve Immunotherapy, Science, Vol. 373, Issue 6558, 27 August 2021, hlm. 966-967.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 2 September 2021