Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akar Penyebab Peradangan (Inflamasi)

30 Agustus 2021   05:19 Diperbarui: 30 Agustus 2021   05:43 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika karbohidrat dan gula sederhana menjadi pusat perhatian dalam diet Anda, ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan, seiring waktu, resistansi insulin. Resistansi insulin juga bisa didorong oleh stres dan kurang berolahraga.

Apa itu Resistensi Insulin?
Saat Anda memakan makanan yang mengandung karbohidrat, kadar gula darah Anda mulai meningkat. Menanggapi hal ini, insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, dilepaskan. Insulin kemudian bergerak melalui aliran darah dan bertindak sebagai penjaga pintu, mengetuk pintu sel-sel Anda dan memberitahu sel-sel tersebut untuk membuka pintu dan membiarkan gula (glukosa) masuk.

Setelah insulin melakukan tugasnya dan gula telah diambil oleh sel-sel Anda untuk digunakan sebagai bahan bakar atau disimpan sebagai lemak, kadar gula darah turun kembali ke normal.

Jika kadar gula darah Anda terlalu tinggi terlalu sering, sel-sel Anda dapat berhenti merespons insulin dengan benar. Insulin akan mengetuk pintu, tetapi sel-sel tidak akan menjawab dan glukosa tidak akan bisa masuk ke dalam sel.

Ini disebut resistansi insulin. Resistansi insulin menyebabkan peningkatan gula darah kronis dan gejala seperti kelelahan dan mengidam karbohidrat karena sel-sel Anda kekurangan sumber energi.

Pankreas merespons kadar gula darah yang tinggi dengan mengeluarkan lebih banyak insulin, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kadar insulin secara kronis.

Resistansi insulin adalah salah satu pendorong utama inflamasi kronis. Seberapa baik kita menyeimbangkan kadar gula darah kita memainkan peranan besar dalam tingkat inflamasi kita.

3. Infeksi
Infeksi yang berlama-lama bisa menjadi pemicu besar inflamasi dan diam-diam bisa  mengipasi api selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Beberapa contoh misalnya infeksi gigi, infeksi virus persisten, pertumbuhan candida berlebih, penyakit Lyme dan koinfeksinya, infeksi menular seksual, misalnya klamidia, parasit dan berbagai jenis bakteri berbahaya atau oportunistik, jamur yang bisa melekat di usus dan bagian tubuh lainnya.

Jika ada penyebab infeksi di balik inflamasi kronis, melacak dan mengobatinya penting untuk mematikan respons inflamasi.

Infeksi gigi bisa sangat merepotkan. Ada banyak penelitian yang menghubungkan infeksi mulut seperti penyakit gusi (periodontitis) dengan inisiasi dan perkembangan beberapa kondisi seperti artritis rematoid, penyakit kardiovaskular dan diabetes. Ini karena infeksi menyebar dari rongga mulut ke bagian tubuh lain, memicu peradangan sistemik.

Saluran akar juga penting untuk dipertimbangkan, karena bisa bertindak sebagai reservoir infeksi lama setelah prosedur saluran akar selesai. Keberadaan bakteri yang tertinggal di saluran akar, serta toksin berbahaya yang bisa dihasilkan bakteri ini, bisa menjadi pendorong inflamasi yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun