Anda tidak akan menemukan jawaban bagi inflamasi kronis dalam pil atau botol, dan meskipun obat-obatan bisa membantu mengurangi atau meringankan gejala, itu tidak akan mengatasi alasan awal inflamasi dimulai.
Jawaban untuk mengatasi atau mencegah inflamasi kronis terletak di tangan Anda, melalui perubahan positif yang bisa Anda lakukan pada cara Anda makan, bergerak dan hidup, untuk membantu Anda merasa lebih baik dan lebih cerah dan secara dramatis mengubah lintasan kesehatan Anda.
Apa yang bermula sebagai sarana untuk menjaga Anda tetap sehat dan melindungi Anda dari bahaya, secara paradoks menjadi sangat mengancam fondasi kesehatan Anda.
Inflamasi kronis terkait dengan perkembangan beberapa penyakit dan kondisi, antara lain:
- Alzheimer.
- Asma.
- Aterosklerosis.
- Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).
- Autisme.
- Kondisi autoimun seperti tiroiditis Hashimoto dan artritis rematoid.
- Kanker.
- Sindrom kelelahan kronis.
- Demensia.
- Depresi.
- Endometriosis.
- Masalah kesuburan.
- Penyakit radang usus.
- Sindrom iritasi usus (IBS).
- Obesitas.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Masalah kulit seperti eksim, psoriasis dan jerawat.
- Stroke.
- Diabetes tipe 2
Inflamasi Akut vs Inflamasi Kronis
Setelah sistem imun Anda mengatasi ancaman, inflamasi akan selesai. Jika proses inflamasi gagal untuk mereda, inflamasi kronis bisa terjadi. Inflamasi kronis bisa meningkatkan risiko berkembangnya banyak penyakit dan mempercepat proses penuaan.
Kepustakaan
1. Davy, Anoushka, The Anti-inflammatory Plan, 1st Ed., Welbeck Publishing Group Limited, UK, 2021, hlm. 11-13.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 29 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H