Ada proses mendasar yang menghubungkan dan menjelaskan sebagian besar, jika tidak semua, penyakit kronis, antara lain serangan jantung, stroke, osteoporosis dan penurunan kognitif.
Proses itu menghubungkan kondisi-kondisi yang tampaknya berbeda satu sama lain, misalnya asma, eksim, dan masalah fertilitas (kesuburan). Proses itu berada di tengah banyak penyakit, misalnya rasa sakit anggota badan, hidung tersumbat dan migrain yang menyakitkan (lihat artikel saya: Sains tentang Migrain yang Perlu Diketahui, dan proses itu disebut inflamasi.
Dalam artikel saya: Bagaimana Autoimunitas Dimulai, telah dijelaskan inflamasi yang bisa memicu autoimunitas. Sekarang mari kita lihat lebih jauh tentang inflamasi itu sendiri.
Inflamasi pada dasarnya dimaksudkan untuk menjadi sebuah proses yang bermanfaat, tetapi ada banyak aspek pola makan dan gaya hidup kita yang bisa memicu dan melanggengkan inflamasi.
Saat bertahan dalam jangka waktu yang lama, inflamasi bisa mendatangkan malapetaka pada tubuh dan secara signifikan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit termasuk kanker, diabetes dan penyakit jantung.
Inflamasi juga bisa menyebabkan penuaan sebelum waktunya, yang sekarang dipahami secara luas sebagai alasan utama mengapa kita menua (sedemikian rupa sehingga sekarang dijuluki penuaan akibat inflamasi/imflamm-aging).
Semakin banyak orang yang menderita inflamasi krnis pada usia yang lebih muda, dan akibatnya mengalami kesehatan yang buruk dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup.
Menargetkan penyebab inflamasi yang mendasari, memakan diet anti-inflamasi dan menyesuaikan gaya hidup adalah cara paling ampuh dan efektif untuk menjaga diri Anda dengan baik dan mencegah inflamasi.
Dalam artikel ini Anda akan menemukan penyebab utama inflamasi, termasuk makanan, gaya hidup dan pemicu lingkungan, dan memahami perubahan paling penting yang perlu Anda lakukan untuk membalikkan dan mencegah inflamasi.
Ini akan membantu Anda mengungkap area kesehatan Anda yang mengipasi api inflamasi dan paling membutuhkan dukungan, dan memberi Anda alat sarna untuk memelihara tubuh Anda dan mengarahkan diri Anda ke jalan menuju kesehatan yang optimal.
Anda akan menemukan mengapa respons inflamasi merupakan bagian penting untuk menjaga diri Anda agar tetap sehat, perbedaan antara inflamasi akut dan inflamasi kronis, dan bagaimana inflamasi jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis. Faktor-faktor lingkungan, diet dan gaya hidup yang menyebabkan inflamasi kronis akan  dijelaskan.
Sebelum kita masuk ke rincian tentang mengapa, kapan dan bagaimana inflamasi terjadi, mari kita mulai dengan penjelasan sederhana tentang inflmasi.
Inflamasi adalah cara tubuh merespons hal-hal yang bisa membahayakan, misalnya cedera atau infeksi. Inflmasi adalah sebuha proses kompleks yang melibatkan banyak bahan kimia yang berbeda. Tubuh memulai proses inflmasi dalam upaya untuk melindungi dan menyembuhkan dirinya sendiri.
Kapan Inflamasi Membantu
Walaupun sangat indah, planet kita juga bisa berbahaya. Setiap hari, tubuh kita terpapar banyak bakteri, virus, dan bahan kimia toksik yang berbahaya.
Tubuh memiliki serangkaian mekanisme pertahanan yang mengesankan untuk melindungi kita dari bahaya ini dan inflamasi adalah salah satu sarana yang paling berguna.
Inflamasi adalah fungsi biologis penting dari sistem imun tubuh kita, yang melindungi kita dari bahaya dan menjaga kita agar tetap sehat.
Lima Tanda Inflamasi
Inflamasi bisa menghentikan infeksi, membersihkan zat beracun, dan menutup serta menyembuhkan luka terbuka.
Anda akan mengetahui bahwa tubuh Anda merespons terhadap inflamasi dengan melihat salah 1 dari 5 tanda utama inflamasi akut:
1. Kulit kemerahan.
2. Bengkak.
3. Panas.
4. Nyeri.
5. Hilangnya fungsi.
Meskipun mungkin tidak nyaman, gejala-gejala ini penting untuk kelangsungan hidup kita. Faktanya, tanpa inflamasi, kita akan meninggal dengan cepat, luka akan bernanah dan infeksi dengan cepat akan mengancam jiwa.
Pikirkan beberapa insiden umum, misalnya luka sayatan, benjolan di lutut, makan makanan laut hangat di prasmanan. Dalam situasi ini, tubuh secara instan memasang respons inflamasi untuk memperbaiki situasi dan membuat Anda tetap aman.
Sistem imun tubuh Anda bekerja keras untuk Anda setiap hari, menanggapi bahaya, membantu Anda menyembuhkan dan mencegah masalah kecil meningkat menjadi ancaman besar.
Bayangkan sistem imun Anda sebagai tentara dan inflamasi sebagai senjatanya. Di dalam pasukan, ada banyak peran yang berbeda, mulai dari penembak jitu, ahli peledakan, komandan tank, dan sebagainya.
Ini mirip dengan sistem imun, kecuali personelnya adalah sel darah putih, antibodi, histamin, protein pelengkap, dan molekul pengirim pesan yang disebut sitokin (yang bisa bersifat proinflamasi atau antiinflamasi). Pasukan ini ditempatkan di seluruh tubuh Anda, menunggu dalam keadaan siaga.
Setelah sebuah stimulus awal, misalnya invasi bakteri berbahaya, pasukan dikerahkan untuk melancarkan serangan. Sel darah putih biasanya pertama kali muncul dan bisa menyergap dengan berbagai cara: menyerang kuman atau sel yang rusak secara langsung, menghasilkan antibodi dan mengeluarkan sitokin inflamasi yang meningkatkan proses inflamasi.
Setelah ancaman dinetralkan dan tidak ada lagi bahaya, pasukan akan meninggalkan daerah tersebut dan keseimbangan akan dipulihkan. Proses ini disebut inflamasi akut, yang ingin diselesaikan oleh tubuh secepat mungkin untuk membatasi kerusakan tambahan.
Kepustakaan
1. Davy, Anoushka, The Anti-inflammatory Plan, 1st Ed., Welbeck Publishing Group Limited, UK, 2021, hlm. 8-11.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 29 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H