Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mempersiapkan Perusahaan untuk Menyongsong Dunia Pascapandemi (Bagian 2/2)

25 Agustus 2021   16:48 Diperbarui: 25 Agustus 2021   17:04 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengkarakterisasi hasil kajian USAA pada 2018 oleh organisasi riset pelanggan Raddon, sebuah buletin menjuluki USAA sebagai  "merek perusahaan keuangan yang paling dicintai di bumi.”

Tahun itu Great Place to Work mengakui USAA sebagai salah satu tempat kerja terbaik atas dasar advokasi karyawan. Yang juga sama pentingnya, USAA memperluas pangsa pasarnya dalam asuransi dan jasa keuangan dengan personel militer dan keluarga mereka dari 63% pada 2010 menjadi 75% pada 2019.

6. Cari Tahu Apa yang Para Bintang Masa Depan Inginkan dari Anda
Tanpa pandemi sekali pun, manajer masa depan akan mencari proposisi nilai tempat kerja yang sangat berbeda dari apa yang memikat para pekerja 10 atau bahkan 5 tahun lalu.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pada 2030, milenial akan membentuk 75% dari angkatan kerja. Generasi ini menginginkan semuanya: jadwal yang fleksibel, keragaman di tempat kerja, keterlibatan, otonomi, dan hubungan yang bermakna dengan atasan mereka.

Namun dengan trauma Covid-19 yang masih segar dalam pikiran kita, kita semua telah menemukan kembali pentingnya pekerjaan yang bermakna, rekan kerja yang mendukung, dan majikan yang fleksibel.

Untuk sebuah gagasan tentang apa yang perlu dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta di masa depan, lihat ServiceNow, perusahaan perangkat lunak dan layanan perusahaan senilai $3,5 miliar yang berbasis di Santa Clara, Kalifornia.

Tidak seperti banyak saingan Lembah Silikonnya, ServiceNow tidak mengandalkan pada ornamen tempat kerja seperti kantor mewah dan kafetaria gourmet yang menawarkan makan siang gratis dan latte yang bisa terus menerus diisi ulang.

Sebaliknya, ServiceNow berfokus pada faktor-faktor yang paling penting untuk mempertahankan dan menginspirasi karyawan: budaya inklusi, tempat kerja yang membuat pekerjaan selesai dengan cepat dan mudah, dan penghargaan terbaik bagi orang-orang yang "tetap lapar dan rendah hati."

Pada 2017, CEO ServiceNow saat itu, John Donahoe (mantan CEO Bain), dan timnya mulai mengubah ServiceNow dari organisasi yang berpusat pada teknologi dan teknik menjadi organisasi yang berpusat pada manusia dan pelanggan. Mereka memulai dengan mengubah citra perusahaan, baik secara eksternal maupun internal, sebagai organisasi yang didedikasikan untuk "membuat dunia tempat bekerja, dan bekerja lebih baik untuk masyarakat.”

Pat Wadors, yang merupakan chief talent officer ServiceNow hingga pertengahan 2020, dan Alan Marks, chief marketing and communication officer ServiceNow, bergabung untuk mempresentasikan proposisi baru perusahaan kepada karyawan dan calon rekrutan.

Mereka menemukan bahwa selain kompensasi yang besar, pekerja masa depan mendambakan hubungan yang mendalam dengan majikan mereka dan tujuan perusahaan. Mereka ingin menjadi bagian dari organisasi yang melakukan sesuatu yang berharga, seperti membuat pekerjaan lebih mudah bagi semua orang. Mereka ingin merasakan perasaan inklusi dan rasa memiliki, menjadi bagian dari budaya yang mendorong semua karyawan untuk membawa diri mereka yang terbaik ke pekerjaan mereka, setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun