Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Update Teknologi: Pembangkit Listrik Bereaktor Fusi Pertama di Dunia

24 Agustus 2021   05:59 Diperbarui: 24 Agustus 2021   06:03 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magnet-magnet ditahan pada temperatur dingin kriogenik -269C untuk membantu menciptakan penyangga temperatur.

Pelindung termal yang didinginkan secara aktif mengurangi beban panas radiasi yang ditransfer oleh radiasi termal dan konduksi dari komponen-komponen hangat (bejana) ke komponen dingin (magnet-magnet), dan keseluruhan tokamak seberat 23.000 ton didinginkan oleh air yang bersirkulasi.

Fokus komponen demi komponen ITER mencerminkan tujuan yang lebih besar di bidang nuklir untuk membuat fusi yang bukan hanya layak, tetapi juga modular.

Alih-alih reaktor yang didesain untuk lokasi tertentu, para enjinir nuklir generasi sekarang  mencari suku cadang yang lebih mudah dibuat dan diuji.

ITER mewujudkan pendekatan modular dengan menyatukan bagian-bagian teknologi individu secara sukses ke dalam rakitan penuh terbesar yang pernah ada.

Dengan informasi yang ada tentang tokamak-tokamak kecil, para ilmuwan ITER merasa yakin dengan tujuan mereka, tetapi masa depan bukanlah hal yang pasti, sebelum masa depan itu terjadi.

Kepustakaan:
1. The World's First Fusion Reactor is (Almost) Ready to Turn on, Popular Mechanics, South Africa, September/October 2021, hlm. 18-19.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 24 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun