Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pro dan Kontra WFH

21 Agustus 2021   14:07 Diperbarui: 21 Agustus 2021   14:16 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman WFH Rizki, murid saya. Dokpri.

Kontra
1. Curah Pendapat Lebih Sulit
Salah satu masalah terbesar dalam WFH adalah komunikasi. Ketika kita berbicara, banyak informasi dilakukan melalui bahasa tubuh, dan ini sulit dilakukan melalui telepon atau perangkat daring lainnya, dan sangat sulit ketika melakukan curah pendapat dengan banyak orang. Percakapan biasa (satu lawan satu) masih mudah dilakukan, tetapi komunikasi yang, misalnya, membutuhkan papan tulis,* masih lebih baik dilakukan secara langsung.

*Ini tergantung pada perusahaan tempat Anda bekerja, ada perusahaan yang sudah terbiasa memberikan pelatihan melalui program khusus yang bisa dilakukan dengan manajer yang menulis di papan tulis dan semua peserta pelatihan melihat secara daring.

2. Anda Tidak Pernah Meninggalkan Pekerjaan
Inilah sisi negatif WFH. Beberapa orang mungkin tergoda untuk bekerja lebih banyak dan lebih lama, memeriksa email dan bekerja kapan saja mereka memiliki kesempatan, karena ada saja godaan untuk menyelesaikan sesuatu, yang bisa sampai mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga.

3. Menjadi Bosan dan Kesepian
Dinamika berada di lingkungan kantor bisa memberikan rangsangan dengan cara yang tidak kita miliki saat WFH. Kontak dengan orang-orang lain sangat penting untuk memunculkan kreativitas.

WFH bisa menimbulkan perasaan terisolasi dari orang lain dan kesepian. Sangat penting untuk bisa bekerja secara mandiri, namun jika Anda merasa terisolasi, kesepian dan bosan pada waktu tertentu, penting bagi Anda untuk sesekali keluar dari rumah.

Makan siang di luar rumah, berjalan-jalan saat istirahat, dan menelepon teman saat sedang makan siang atau istirahat akan membebaskan Anda dari rutinitas yang membuat Anda merasa terisolasi, kesepian dan bosan itu.

Kepustakaan:
1. Riel, Chantal, Work from Home (Series #1), Call Center and Customer Service Jobs: Directory of Legitimate Jobs (Vol. 1), 1st Ed., CreateSpace Independent Publishing Platform, 2013, hlm. 27-32.
2. Saunders, Elizabeth Grace, How to Stay Focused When You're Working from Home,  Harvard Business Review, Special Issue, Winter 2020, hlm. 43-44.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 21 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun