Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

7 Nama Masakan Berasal-usul Bahasa Tamil

17 Agustus 2021   08:15 Diperbarui: 24 Agustus 2021   18:14 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate ayam Jakarta. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Satay#/media/File:Sate_ayam-Jakarta.JPG

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.

அதை இந்த தமிழில் எப்படி சொல்லுவீர்கள்?
Adhai inta thamizhil eppadi solluveergal?
Ini bahasa Tamilnya apa?

Bahasa Tamil adalah bahasa Dravida yang digunakan oleh orang Tamil di Asia Selatan, bahasa resmi negara bagian Tamil Nadu di India, juga di Singapura dan Sri Lanka.

Bahasa Tamil dituturkan oleh minoritas yang signifikan di 4 negara bagian India Selatan lainnya (Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh dan Telangana), dan Wilayah Persatuan Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Diaspora Tamil ditemukan di banyak negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Mauritius. Bahasa Tamil dituturkan oleh orang Moor di Sri Lanka.

Orang Tamil Indonesia adalah orang-orang dari keturunan Tamil India yang tinggal di Indonesia. Mayoritas dari mereka tinggal di Sumatera Utara (Medan, terutama di Kampung Madras, dan beberapa kota lainnya), dan komunitas kecil di Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, dan Jakarta.

Sebagai seorang pemerhati bahasa dan juga epikur, sejak dulu sudah teramati oleh saya bahwa sebagian istilah Indonesia diderivasi dari bahasa Tamil, termasuk nama masakan. Beberapa guru bahasa Inggris saya di Tanjungbalai Asahan adalah orang Tamil. 

Sewaktu berkuliah di Medan, saya juga berteman dengan beberapa orang Tamil, bahkan mulai belajar dasar-dasar bahasa Tamil, termasuk aksaranya, yang menurut saya memiliki keunikan tersendiri.

Aksara Jawa memiliki kemiripan dengan aksara Tamil karena guratannya yang melengkung, sedangkan guratan surat (aksara) Batak cenderung lebih lurus karena ketika diinvensi, aksara itu dituliskan melalui goresan pada kulit batang pohon.

Dengan berlalunya waktu, dan setelah mengetahui bahwa manusia paling jenius yang pernah hidup di bumi adalah Srinivasa Ramanujan, saya pernah punya rencana yang sampai sekarang belum terealisasikan, yakni mengunjungi rumah tempat Ramanujan dilahirkan di Tamil Nadu, lihat artikel saya: Ramanujan, Satu Lagi Keluhuran Timur yang Dirampas, namun saya masih menyimpan dengan baik 4 jilid Ramanujan's Notebooks yang sebagian kontennya masih belum dipahami oleh para matematikawan Barat sebrilian apa pun.

Kisah-kisah interaksi saya dengan orang Tamil setelah saya pindah ke Jakarta antara lain bisa dilihat dari artikel saya: Ram, Sham, dan Atun: Pertemanan Sans Frontieres, dan Satu China di Antara Ratusan Tamil: Sebuah Pengalaman Langka

Di sini saya menggunakan jurus pamungkas saya ketika sudah kehabisan perbendaraan kata Tamil untuk berkomunikasi dengan beberapa expatriat Tamil, yaitu: Adhai inta thamizhil eppadi solluveergal? (lihat kalimat di bawah foto judul).

Terlalu luas jika saya membahas sejarah migrasi orang Tamil ke Indonesia. Yang jelas, setelah tinggal di Indonesia, mereka memperkenalkan istilah-istilah dalam bahasa Tamil yang sekarang sudah sedemikian menyatu dengan bahasa Indonesia sehingga kita tidak menyadari lagi etimologinya, bahkan saya sempat mengira bahwa roti Canai atau Cane berasal dari kata Chennai (Madras, ibukota Tamil Nadu).

9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing. - Alif Danya Munsyi.

Lihat artikel saya: Koreksi dan Keterangan Tambahan atas "Mengais-ngais China di Sunda"

Sekarang kita beralih ke etimologi nama masakan, yang lebih lazim kita adopsi dari bahasa Tamil sebagaimana halnya bahasa Mandarin (dialek Hokkien, capcai misalnya), dan bukan dari bahasa Sansekerta.

1. Satai
Satai lebih lazim disebut dengan sandi fonologisnya, sate (bandingkan dengan roti canai dan roti cane di bawah).

Satai sendiri dalam bahasa tamil disebut catai yang bemakna daging atau catay yang bermakna satai.

Sate adalah hidangan yang terdiri dari daging yang dibumbui, ditusuk dan dipanggang, dan  disajikan dengan saus. Sate Indonesia sering disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis, dan sering dimakan bersama lontong atau bisa juga nasi.

2. Apam
Apam atau apem berasal dari kata Tamil appam.

Apam adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya mirip serabi, tetapi lebih tebal.

Di Sumatera Utara martabak manis juga disebut apam balik.

3. Roti Canai
Roti canai berasal dari bahasa Tamil rotti kanay.

Canai dalam bahasa Tamil disebut canaikkal yang bermakna batu gilingan.

Roti canai adalah sejenis roti pipih yang banyak ditemukan di Indonesia. Roti ini bisa ditemukan di gerai mamak di Singapura dan Malaysia atau di rumah makan Aceh dan Sumatra Barat di Indonesia.

Di Singapura, roti seperti ini dinamai roti prata atau paratha. Bentuk dan bahannya mirip dengan roti porotta dari Kerala.

Roti canai sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak, atau bisa juga dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan.

Di Indonesia, roti canai biasanya dihidangkan dengan kari kambing.

4. Gulai dan Kari
Dalam bahasa Tamil, kedua jenis masakan yang mirip ini juga disebut gulai dan kari.

Gulai dan kari adalah berbagai masakan yang menggunakan kombinasi rempah-rempah, antara lain kunyit, jinten, ketumbar, jahe, cabe, daun salam, daun jeruk, lengkuas, sereh, kapulaga, merica, cengkeh, adas manis, dll.

Kari sudah menyebar dari India bukan hanya ke Indonesia, tetapi ke seluruh penjuru dunia, lihat artikel saya: Filosofi di Balik Sepinggan Kari (Resep Tertera). Justru orang Inggris yang memperkenalkan kari ke Jepang, dan sekarang Jepang memiliki bumbu kari yang khas, dengan nilai bisnis yang sangat besar.

5. Onde-onde
Ini nama kue yang menarik. Onde berasal dari bahasa Tamil untai yang bermakna bola.

Kata untai sendiri juga kita gunakan secara terpisah dengan makna yang berbeda dengan yang diberikan kepada onde. Untai semula bermakna rentengan, misalnya: seuntai kalung mutiara, jadi masih terlihat "bola" yang dirangkai dengan benang menjadi kalung.

Lama-lama untai mengalami perluasan makna menjadi benang, kata penggolong untuk barang yang dirangkai seperti merangkai mutiara, misalnya untaian petasan, bahkan sebagai satuan rangkaian sajak atau syair.

Onde-onde yang disebut juga ondeh-ondeh, klepon, atau kelepon, adalah makanan ringan dari kue beras manis yang diisi dengan gula aren cair dan dilapisi kelapa parut.

6. Putu
Putu berasal dari kata Tamil puttu.

Kue putu adalah makanan tradisional nusantara yang berupa kue dengan isian gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa, dan tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan (di Sumatera Utara disebut Putu Bambu).

Kue putu ini dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.

Ada pendapat lain bahwa putu berasal dari bahasa Jawa, puthu.

7. Sambal
Sambal berasal dari kata Tamil camparam yang bermakna campuran bumbu pedas atau bumbu kari.

Sambal dibuat dari campuran cabe dengan bahan tambahan seperti bawang putih, jahe, bawang merah, daun bawang, gula aren, air jeruk nipis, terasi, dll.

Addendum Pascatayang
Setelah berdiskusi dengan seorang teman Tamil saya, saya menelusuri lebih lanjut dan menemukan informasi alternatif:
Sambal, a spicy condiment; from Malay, which may have borrowed the word from a Dravidian language such as Tamil (சம்பல்) or Telugu (సంబల్): https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_English_words_of_Dravidian_origin
Sambal, bumbu pedas; dari bahasa Melayu, yang mungkin meminjam kata dari bahasa Dravida seperti Tamil Campal (சம்பல்) atau Telugu Sambal (సంబల్).

Jonggol, 17 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun