Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.
அதை இந்த தமிழில் எப்படி சொல்லுவீர்கள்?
Adhai inta thamizhil eppadi solluveergal?
Ini bahasa Tamilnya apa?
Bahasa Tamil adalah bahasa Dravida yang digunakan oleh orang Tamil di Asia Selatan, bahasa resmi negara bagian Tamil Nadu di India, juga di Singapura dan Sri Lanka.
Bahasa Tamil dituturkan oleh minoritas yang signifikan di 4 negara bagian India Selatan lainnya (Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh dan Telangana), dan Wilayah Persatuan Kepulauan Andaman dan Nicobar.
Diaspora Tamil ditemukan di banyak negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Mauritius. Bahasa Tamil dituturkan oleh orang Moor di Sri Lanka.
Orang Tamil Indonesia adalah orang-orang dari keturunan Tamil India yang tinggal di Indonesia. Mayoritas dari mereka tinggal di Sumatera Utara (Medan, terutama di Kampung Madras, dan beberapa kota lainnya), dan komunitas kecil di Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, dan Jakarta.
Sebagai seorang pemerhati bahasa dan juga epikur, sejak dulu sudah teramati oleh saya bahwa sebagian istilah Indonesia diderivasi dari bahasa Tamil, termasuk nama masakan. Beberapa guru bahasa Inggris saya di Tanjungbalai Asahan adalah orang Tamil.
Sewaktu berkuliah di Medan, saya juga berteman dengan beberapa orang Tamil, bahkan mulai belajar dasar-dasar bahasa Tamil, termasuk aksaranya, yang menurut saya memiliki keunikan tersendiri.
Aksara Jawa memiliki kemiripan dengan aksara Tamil karena guratannya yang melengkung, sedangkan guratan surat (aksara) Batak cenderung lebih lurus karena ketika diinvensi, aksara itu dituliskan melalui goresan pada kulit batang pohon.
Dengan berlalunya waktu, dan setelah mengetahui bahwa manusia paling jenius yang pernah hidup di bumi adalah Srinivasa Ramanujan, saya pernah punya rencana yang sampai sekarang belum terealisasikan, yakni mengunjungi rumah tempat Ramanujan dilahirkan di Tamil Nadu, lihat artikel saya: Ramanujan, Satu Lagi Keluhuran Timur yang Dirampas, namun saya masih menyimpan dengan baik 4 jilid Ramanujan's Notebooks yang sebagian kontennya masih belum dipahami oleh para matematikawan Barat sebrilian apa pun.