Sekarang, apa yang akan terjadi jika sebuah benda ruang angkasa yang sangat besar tiba-tiba muncul pada jarak yang relatif kecil ke bumi?
Pada kasus ini batu itu mungkin tidak kembali, walaupun kecepatan awalnya jauh lebih kecil. Batu itu sekarang tidak hanya bergantung pada gravitasi bumi, tetapi juga pada gravitasi dari benda angkasa itu.
Semakin besar gravitasi benda angkasa, semakin kecil pula kecepatan awal yang dibutuhkan oleh batu untuk meninggalkan bumi selamanya.
Misalkan benda angkasa itu tidak menarik batu ketika dilemparkan ke atas, tetapi malah menolaknya.
Bisakah batu mencapai permukaan benda angkasa dalam keadaan seperti itu? Ya, bisa. Untuk mengatasi penghalang seperti itu (melakukan usaha yang diperlukan untuk melawan gaya tolak), batu itu harus diberi sejumlah energi yang diperlukan, atau dengan kata lain diberi kecepatan awal yang diperlukan pada awal pelemparannya.
Dalam eksperimen mental ini kita membuat asumsi yang benar-benar fantastis mengenai keberadaan benda angkasa yang dekat dengan bumi yang, terlebih lagi, alih-alih menarik, malah menolak benda-benda yang mendekatinya.
Tentu saja, tidak ada gunanya membuat asumsi fantastis seperti itu secara tiba-tiba, tetapi jika itu mungkin berguna, fisikawan tidak pernah ragu untuk membuatnya. Dalam kasus kita, manfaatnya adalah bahwa kita mengikuti bentuk yang cukup jelas dari proses-proses yang mendekati yang sebenarnya terjadi dalam sel fotolistrik.
Memang, ketika kita mengaplikasikan tegangan negatif ke anoda, kita memperlambat elektron-elektron yang telah keluar dari katoda dan membuatnya kembali.
Sebaliknya, dalam melakukan "hal yang biasa," yaitu mengaplikasikan tegangan positif ke anoda, kita membantu elektron-elektron untuk meninggalkan katoda.
Jika, mulai dari nol, kita secara bertahap meningkatkan tegangan positif, arus yang mengalir melalui fotosel akan meningkat meskipun fluks cahaya yang datang pada katoda tetap bernilai konstan.
Hal ini terjadi karena ketika tegangan positif naik, gaya tarik elektron-elektron ke anoda juga meningkat, dan elektron-elektron dengan kecepatan awal yang lebih kecil akan bisa  mencapai permukaannya.