Ukiran yang menggambarkan pemburu hebat Nimrod, dari mitologi Asyur, ditampilkan memegang bumerang di tangan kanannya dan menggenggam singa di tangan kirinya.
Catatan:
Terkait bumerang Asyur, James B. Nies, dalam artikelnya yang berjudul Bumerang di Babilonia Kuno (The Boomerang in Ancient Babylonia), dalam jurnal American Athropologist, menyatakan bahwa dari bukti tanda paku dan maknanya yang diberikan dalam teks-teks Asyur, bumerang telah dikenal di Babilonia bukan hanya oleh orang-orang pada zaman sejarah, tetapi oleh juga oleh penduduk asli prasejarah yang pertama menetap di Shumer dan Akkad.
Pentingnya masalah ini terletak pada kenyataan bahwa, jika kita bisa kembali ke zaman prasejarah itu, kita bisa memperoleh informasi tentang nilai antropologis benda-benda selain bumerang, termasuk dari teks berbahasa ideografis lainnya seperti China, Mesir, Het, dan Aztec.
Kepustakaan:
1. Nies, James B., The Boomerang in Ancient Babylonia, American Athropologist, N.S. 16, 1914, hlm. 26-32.
2. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
3. Diary Johan Japardi
4. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 6 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H