4. Di taman margasatwa, dan tempat-tempat lain yang memerlukan travelator.
Menarik untuk disimak bahwa travelator telah dikembangkan sejak lebih dari 8 dekade yang lalu ketika Perelman menulis bukunya, Physics for Entertainment, dan pada masa itu istilah yang digunakan untuk travelator adalah istilah nomor 5 di atas, yaitu moving pavement (trotoar bergerak) dan penggunaan travelator masih terbatas hanya di pameran-pameran.
Sebuah travelator didasarkan pada prinsip relativitas gerak. Travelator pertama muncul di Pameran Chicago pada 1893, dan pameran Paris 1900 juga memiliki travelator.
Gambar di atas menunjukkan sebuah sarang dari travelator 5 lajur dengan kecepatan yang berbeda. Lajur terluar adalah yang paling lambat dan kecepatannya hanya 5 km/jam, kecepatan kita berjalan, sehingga membuat lajur ini cukup mudah untuk dinaiki.
Lajur ke-2 di sebelahnya memiliki kecepatan 10 km/jam. Cukup berbahaya jika kita melompat ke atasnya dari trotoar yang tidak bergerak, tetapi untuk menyeberang ke lajur ini dari lajur pertama cukup sederhana, karena selisih kecepatannya dengan lajur pertama hanya 5 km/jam, sama dengan selisih kecepatan trotoar yang tidak bergerak dengan lajur terluar.
Ini berarti mudah untuk menyeberang dari lajur pertama ke lajur ke-2 seperti halnya menyeberang dari tanah ke lajur pertama.
Lajur ke-3 memiliki kecepatan 15 km/jam, tetapi sekali lagi cukup mudah untuk diseberangi dari lajur ke-2. Demikian seterusnya untuk lajur ke-4 dan lajur terakhir atau lajur ke-5 yang masing-masing memiliki kecepatan 20 km/jam dan 25 km/jam.
Berdiri di lajur ke-5 ini penumpang akhirnya mencapai tujuannya dengan berpindah dari lajur ke lajur sampai dia kembali ke trotoar yang tak bergerak.
Catatan:
Saya melihat bahwa bahaya justru muncul ketika berpindah dari lajur ke-5 ini ke trotoar yang tidak bergerak, atau jika "peraturan" pindah lajur di atas dipatuhi, orang yang berada di lajur ke-5 harus mengatur waktu yang tepat untuk berpindah ke lajur ke-4, lalu ke-3, ke-2, pertama, dan terakhir ke trotoar yang tidak bergerak di ujung lajur.
Saya menduga itulah alasannya mengapa travelator sekarang hanya dibuat 1 lajur (2 arah) dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan kita berjalan. Pengaturan seperti ini juga menghemat ruang untuk menempatkan travelator sekaligus menghemat material yang digunakan untuk membuat travelator.