Menurut perhitungan, temperatur pada mana air mendidih menurun 3C untuk setiap kenaikan ketinggian sebesar 1 kilometer dan untuk mendidihkan air pada temperatur 66C, seseorang harus naik ke ketinggian (100-66)/3 atau sekitar 11 km.
Yang jadi masalah menurut Hukum Gas Ideal adalah, pada ketinggian 11 km itu tekanan atmosfer hanya 190 mmHg, persis seperempat dari tekanan atmosfer normal. Praktis tidak mungkin untuk menghirup udara pada tekanan sekecil itu! Dan perhatikan, ketinggian 11 km ini sudah berada di stratosfer.
Pilot yang mencapai ketinggian ini tanpa masker oksigen akan kehilangan kesadaran, sedangkan Servadac dan batmannya merasa baik-baik saja.
Seandainya Servadac membawa barometer, Verne harus menceritakan lebih lanjut tentang tekanan yang terukur.
Lebih ekstrem lagi, jika Servadac dan batman tidak berada di atas komet yang diimajinasikan oleh Verne, tetapi di Mars, misalnya, di mana tekanan atmosfer tidak lebih dari 60-70 mmHg, mereka akan meminum air mendidih yang lebih dingin lagi, yang dipanaskan hingga hanya 45C.
Sebaliknya, air mendidih yang sangat panas bisa diperoleh di dasar tambang yang dalam di mana tekanan atmosfer jauh lebih besar daripada di permukaan tanah. Pada kedalaman 300 m, air mendidih pada 101C, dan pada kedalaman 600 m, 102C.
Ketika tekanan sangat meningkat, air mendidih bahkan di dalam ketel mesin uap. Pada tekanan 14 atm, misalnya, air mendidih pada temperatur 200C. Sebaliknya, di bawah toples lonceng (bell jar) pompa udara, air bisa mendidih pada temperatur ruangan biasa, yakni 20C. Sungguh menarik!
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 26 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H