Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 6 (Panas): Apakah Air Mendidih Selalu Panas?

26 Juli 2021   15:08 Diperbarui: 26 Juli 2021   15:18 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ben Zoof akan bertahan dengan pendapat ini sampai akhir hayatnya seandainya dia tidak menemukan dirinya bersama Servadac di atas sebuah komet. Benda langit yang berubah-ubah ini bertabrakan dengan bumi lalu membawa Servadac dan Ben Zoof di atasnya dan meluncur ke orbit elipsnya.

Saat itulah Ben Zoof mengetahui untuk pertama kalinya dalam hidupnya bahwa air mendidih tidak sama panas di mana-mana. Dia membuat penemuan ini secara tak terduga saat menyiapkan sarapan.

Ben Zoof memasukkan air ke dalam panci untuk mendidihkannya. Di tangannya dia memegang beberapa butir telur. Ketika dalam waktu kurang dari 2 menit panci mulai mendidih, Ben Zoof berseru: "Wah, alangkah panasnya api ini."

Setelah berpikir sejenak, Servadac menyahut, "yang lebih panas itu bukan api, tapi air yang mendidih lebih cepat."'

Servadac kemudian mengambil termometer Celcius yang tergantung di dinding dan mencelupkannya ke dalam air mendidih. Termometer itu menunjukkan 66C. "Astaga," teriak sang kapten, "air ini mendidih pada 66C, bukan 100C!"

"Jadi bagaimana kapten?"

"Ben Zoof, rebuslah telur- telur itu selama seperempat jam."

"Sampai matang?"

"Tidak, temanku, hanya setengah matang. Jelas ini semua karena ketinggian atmosfer telah terlampaui, dan tekanan udara berkurang sekitar sepertiga dibandingkan dengan di permukaan tanah. Ini menjelaskan mengapa air, yang mengalami penurunan tekanan, mendidih pada 66C. Ini setara dengan di puncak gunung dengan ketinggian 11 km di atas permukaan laut. Seandainya kita membawa barometer, penurunan tekanan atmosfer ini tentu akan terlihat."

Kita tidak mempertanyakan pengamatan mereka. Mereka mengklaim bahwa air mendidih pada temperatur 66C dan kita menerimanya begitu saja. Yang patut diragukan adalah apakah kedua pria itu bisa bertahan dalam tekanan di sekitar mereka yang sekecil itu.

Verne dengan tepat mencatat bahwa air mendidih pada temperatur 66C pada ketinggian 11.000 m.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun