Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 3 (Mekanika Dasar): Mengapa Roket Naik ke Atas?

25 Juli 2021   15:14 Diperbarui: 25 Juli 2021   15:24 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin atau turbin uap tertua di dunia, yang menurut legenda ditemukan oleh Heron dari   Aleksandria (sekitar 200 SM). Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 24.

Ketika bubuk petasan yang menempel pada roda mulai terbakar, gas pembakaran mengalir keluar pada salah satu ujungnya, sedangkan petasan itu sendiri dan roda tempat petasan melekat berputar ke arah yang berlawanan. Sebenarnya, ini hanyalah modifikasi dari perangkat fisika terkenal yang disebut roda Segner.

Anehnya, sebelum kapal uap ditemukan, ada sebuah proyek untuk kapal yang digerakkan secara mekanis berdasarkan prinsip yang sama. Idenya adalah untuk mengeluarkan semburan air melalui pompa kuat yang dipasang di buritan, sehingga mendorong kapal ke depan.

Proyek ini tidak direalisasikan pada saat itu, tetapi membantu Fulton untuk menemukan kapal uapnya. Namun, saat ini, kapal dengan jet air seperti itu telah dibuat.

Mesin atau turbin uap tertua di dunia, yang menurut legenda ditemukan oleh Heron dari   Aleksandria (sekitar 200 SM). Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 24.
Mesin atau turbin uap tertua di dunia, yang menurut legenda ditemukan oleh Heron dari   Aleksandria (sekitar 200 SM). Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 24.
Kita juga tahu bahwa mesin uap tertua, yang ditemukan oleh Heron dari Aleksandria pada abad ke-2 SM, didasarkan pada prinsip yang sama. Uap dari ketel (lihat gambar di atas) bergerak sepanjang pipa ke dalam bola yang dipasang pada bidang horizontal. Tersembur keluar dari pipa siku, uap mendorong pipa-pipa ini ke arah yang berlawanan dan bola mulai berputar.

Sayangnya turbin uap Heron tetap menjadi mainan yang aneh, karena tenaga kerja budak sangat murah di masa lalu, sehingga tidak ada yang pernah memikirkan untuk mendapatkan manfaat praktis darinya. Namun prinsipnya tidak dilupakan dan saat ini diterapkan dalam pembuatan turbin jet.

Mobil penemuan Newton yang digerakkan oleh uap. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 24.
Mobil penemuan Newton yang digerakkan oleh uap. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 24.

Salah satu desain paling awal untuk mobil yang digerakkan uap berdasarkan prinsip yang sama berasal dari Isaac Newton, penulis hukum aksi dan reaksi.

Menurut Newton, uap yang berasal dari ketel yang dipasang pada roda, menyembur ke satu arah dan membuat ketel itu sendiri mundur ke arah yang berlawanan (lihat gambar di atas).

Kapal uap kertas mainan dengan ketel kulit telur. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 25.
Kapal uap kertas mainan dengan ketel kulit telur. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 25.

Panas disediakan oleh alkohol dalam kap. Uap yang dikeluarkan ketel kulit telur memaksa kapal bergerak ke arah yang berlawanan.

Mobil roket merupakan modifikasi modern dari kereta Newton.  Bagi Anda yang suka membuat sesuatu, gambar di atas menunjukkan kapal kertas yang menyerupai kereta Newton, memiliki ketel uap yang terbuat dari kulit telur kosong, yang dipanaskan dengan sepotong kapas yang dinyalakan yang direndam dalam alkohol dan ditempatkan dalam kap di bawah cangkang telur. Semburan uap dari cangkang mendorong "kapal" ke arah yang berlawanan. Ini adalah sebuah mainan yang sangat menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun