Banyak manfaat potensial yang telah dikaitkan dengan antioksidan dalam bentuk asupan makanan atau suplemen. Antioksidan secara umum mungkin berguna dalam pencegahan kanker dan penyakit serebrovaskuler.
Suplementasi dengan vitamin C bermanfaat dalam pengelolaan pasien asma, dan asupan diet tinggi vitamin E bisa mencegah penyakit Parkinson.
Selain itu, para peneliti baru-baru ini telah menentukan bahwa bentuk teroksidasi vitamin C, yaitu asam dehidroaskorbat, mudah melintasi sawar darah-otak. Temuan ini memiliki implikasi yang mempengaruhi penyerapan antioksidan dalam susunan saraf pusat. Dengan demikian, diasumsikan bahwa asam dehidroaskorbat memiliki potensi untuk memperbaiki pengobatan penyakit Alzheimer.
Kombinasi vitamin E, vitamin C, dan beta-karoten bermanfaat dalam mengurangi oksidasi lipoprotein berdensitas rendah (Low-density lipoprotein/LDL) dan selanjutnya aterosklerosis.
Vitamin C mengais radikal berair dan meregenerasi alfa-tokoferol dari spesies radikal tokoferoksil.
Vitamin E dalam bentuk alfa-tokoferol melindungi asalam lemak tak jenuh ganda di dalam membran dan partikel LDL, mengurangi adhesi trombosit, dan menghambat proliferasi sel otot polos dan aktivitas protein kinase C.
Beta-karoten memberikan aktivitas antioksidan, terutama di kulit dan di dalam dinding arteri, di mana ditemukan tekanan parsial oksigen yang rendah.
Mineral
Kalsium
Kalsium penting untuk membangun tulang dan gigi serta memelihara kekuatan tulang, dan mencegah kanker usus besar.
Besi
Besi membantu dalam produksi energi, membawa oksigen dalam aliran darah dan ke otot.
Magnesium
Magnesium penting untuk fungsi saraf dan otot yang sehat, pembentukan tulang, membantu mencegah sindroma pramenstruasi dan penyakit jantung koroner.
Fosfor
Fosfor penting untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, membantu dalam pembentukan materi genetik, dan pembentukan dan penyimpanan energi.