Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Osmium, Logam Terberat Setara Iridium

19 Juli 2021   19:59 Diperbarui: 19 Juli 2021   20:03 3684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paduan Osmium pernah menjadi bahan pilihan dalam jarum (stylus) pemutar pringan hitam. Paduan Osmium dengan Platinum digunakan untuk membuat casing beberapa implan bedah, termasuk alat pacu jantung.

Seperti semua unsur golongan Platinum, Osmium adalah katalis yang banyak digunakan dalam industri petrokimia dan farmasi.

Meskipun logam Osmium sendiri tidak beracun, dalam bentuk bubuk, jika terkena udara, Osmium perlahan-lahan bereaksi dengan oksigen untuk membentuk Osmium(VIII) oksida (OsO4) yang beracun dan menyebabkan kerusakan pada kulit, mata dan paru-paru bahkan dalam konsentrasi kecil.

Osmium oksida mudah menguap dan memiliki bau yang menyengat. Nama unsur ini sebenarnya berasal dari kata Yunani Osme, yang berarti "bau." Dengan mempelajari oksida yang berbau ini, dalam residu yang tertinggal setelah melarutkan mineral Platinum dalam asam kuat, kimiawan Inggris Smithson Tennant menemukan Osmium pada 1803. Pada saat yang sama, Tennant juga menemukan Iridium. Meskipun toksik terhadap tubuh, Osmium oksida digunakan untuk menodai jaringan lemak dalam mikroskop elektron untuk memberikan kontras yang lebih baik. Karena afinitasnya terhadap lemak, Osmium oksida juga digunakan dalam deteksi sidik jari.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 19 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun