Paduan Osmium pernah menjadi bahan pilihan dalam jarum (stylus) pemutar pringan hitam. Paduan Osmium dengan Platinum digunakan untuk membuat casing beberapa implan bedah, termasuk alat pacu jantung.
Seperti semua unsur golongan Platinum, Osmium adalah katalis yang banyak digunakan dalam industri petrokimia dan farmasi.
Meskipun logam Osmium sendiri tidak beracun, dalam bentuk bubuk, jika terkena udara, Osmium perlahan-lahan bereaksi dengan oksigen untuk membentuk Osmium(VIII) oksida (OsO4) yang beracun dan menyebabkan kerusakan pada kulit, mata dan paru-paru bahkan dalam konsentrasi kecil.
Osmium oksida mudah menguap dan memiliki bau yang menyengat. Nama unsur ini sebenarnya berasal dari kata Yunani Osme, yang berarti "bau." Dengan mempelajari oksida yang berbau ini, dalam residu yang tertinggal setelah melarutkan mineral Platinum dalam asam kuat, kimiawan Inggris Smithson Tennant menemukan Osmium pada 1803. Pada saat yang sama, Tennant juga menemukan Iridium. Meskipun toksik terhadap tubuh, Osmium oksida digunakan untuk menodai jaringan lemak dalam mikroskop elektron untuk memberikan kontras yang lebih baik. Karena afinitasnya terhadap lemak, Osmium oksida juga digunakan dalam deteksi sidik jari.
Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 19 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H