Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Tantalum dalam Pengobatan Tumor Mata

19 Juli 2021   08:30 Diperbarui: 19 Juli 2021   08:29 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumor mata. Sumber: buku How It Works - Book of the Elements, hlm. 56.

Kelembaman logam Tantalum kerena adanya lapisan Tantalum(V) oksida (Ta2O5) yang sangat tipis yang terbentuk di permukaannya, alasan yang sama mengapa Aluminium, Titanium, dan Zirkonium lembam.

Tantalum sendiri adalah konduktor listrik yang sangat baik, sedangkan lapisan oksidanya adalah isolator yang baik. Ini mengarah pada penggunaan Tantalum yang paling penting, yaitu komponen elektronik yang disebut kapasitor. Di dalam kapasitor, 2 pelat logam dipisahkan oleh bahan isolasi yang semakin tipis semakin baik.

Medan listrik melewati isolator yang disebut dielektrik, sehingga perubahan arus listrik pada satu bagian rangkaian dapat mempengaruhi bagian lain, meskipun arus listrik tidak dapat mengalir langsung di antara keduanya.

Kapasitor tersebar luas di hampir setiap sirkuit elektronik, dan kapasitor "pinhead" Tantalum  digunakan secara khusus pada HP dan komputer.

Peningkatan pesat elektronik konsumen dalam beberapa dekade terakhir telah menyebabkan ledakan permintaan Tantalum.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 19 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun