Keterangan gambar:
1. Teleskop ini digunakan untuk mempelajari sinar-X dari benda-benda di luar angkasa.
2. Pintu ini melindungi peralatan dari silau matahari.
3. Lapisan Iridium pada cermin ini hanya setebal beberapa atom.
Sebagai salah satu dari 6 logam golongan Platinum, Iridium memiliki sifat dan penggunaan yang mirip dengan anggota lain dari golongan tersebut, dan Iridium ditemukan ketika para kimiawan mulai melakukan analisis kimia bijih Platinum pada awal abad ke-19.
Pada 1803, Iridium ditemukan oleh kimiawan Inggris Smithson Tennant, pada saat yang sama ketika dia menemukan golongan Platinum lainnya, Osmium.
Karena unsur baru tersebut menghasilkan banyak senyawa berwarna, maka Tennant menamakannya berdasarkan nama Iris, dewi Yunani yang dikaitkan dengan pelangi.
Seperti Rodium, lihat artikel saya: Rodium untuk Membuat Serat Kaca, Iridium sering ditemukan dalam bentuk unsurnya serta dalam mineral tertentu.
Kerapatan Iridium murni diperkirakan paling tinggi dari semua unsur, tetapi kerapatan terukurnya sangat sedikit lebih rendah daripada Osmium.
Logam padat ini bisa ditemukan dalam bentuk murninya di alam serta dalam bijih umum lainnya yang mengandung Nikel dan tembaga.
Iridium terdapat dalam meteorit dan batuan luar angkasa lainnya.
Lapisan tanah liat kaya Iridium ditemukan dalam kerak bumi di seluruh dunia, terutama di Badlands, Dakota Selatan, AS.
Para ilmuwan percaya jumlah Iridium yang kecil dalam bumi diendapkan oleh debu dari ledakan 66 juta tahun yang lalu ketika sebuah meteorit besar menghantam planet kita.
Penggunaan Iridium antara lain sebagai pelapis dari cermin Observatorium X-ray Chandra milik NASA, dan teleskop yang mengorbit bumi dan mempelajari sinar-X dari bintang yang jauh (lihat foto judul).