Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Stronsium Peningkat Massa dan Kekuatan Tulang

16 Juli 2021   15:05 Diperbarui: 16 Juli 2021   15:15 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar isotop stabil dari Stronsium alami adalah Stronsium-88, sedangkan isotop Stronsium-90 sintetis bersifat radioaktif dan merupakan salah satu komponen paling berbahaya dari curah nuklir, karena Stronsium diserap oleh tubuh dengan cara yang mirip dengan Kalsium. Strontium stabil alami, di sisi lain, tidak berbahaya bagi kesehatan.

Isotop radioaktif strontium bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Sebuah generator termoelektrik radioisotop  (radioisotopic
thermoelectrical generator
/RTG) mengubah panas yang dihasilkan dari Stronsium menjadi listrik untuk digunakan dalam pesawat ruang angkasa.

Isotop radioaktif Stronsium-90 diproduksi dalam reaksi fisi, reaktor nuklir dan senjata nuklir. Sebagian besar Stronsium-90 pada manusia berasal dari dampak uji coba senjata nuklir di atas tanah.

Sebagai akibat dari partikel beta yang dipancarkannya saat meluruh, Stronsium-90 bisa  menyebabkan kanker tulang dan leukemia, dengan kemungkinan yang meningkat menurut dosis.

Bagi kebanyakan orang, keberadaan atom dari isotop tidak alami ini menimbulkan risiko yang bisa diabaikan. Namun ada lebih banyak Stronsium-90 pada orang yang lahir antara 1945 (tahun senjata nuklir pertama kali dicoba), dan 1963 (ketika perjanjian larangan uji coba menghentikan sebagian besar negara dari pengujian di atas tanah).

Walaupun sudah dilarang, uji coba senjata nuklir di atas tanah masih terjadi sampai dengan 1980.

Tingkat Stronsium-90 sedikit meningkat, setidaknya di sebagian dunia, sebagai akibat dari bencana reaktor nuklir Chernobyl pada 1986.

Stronsium tidak memiliki peran biologis, tetapi tulang dan gigi semua orang mengandung sedikit Stronsium. Ini karena sifat kimianya sangat mirip dengan Kalsium, sehingga bisa dengan mudah menggantikan alsium dalam matriks struktural tulang dan gigi.

Obat resep Stronsium ranelat digunakan untuk meningkatkan massa dan kekuatan tulang pada pasien dengan osteoporosis.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 16 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun