Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Stronsium Peningkat Massa dan Kekuatan Tulang

16 Juli 2021   15:05 Diperbarui: 16 Juli 2021   15:15 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembang api. Sumber: https://www.infobloom.com/what-is-strontium-chloride.htm

Senyawa Stronsium memberikan warna merah pada nyala kembang api. 

Tabel periodik unsur-unsur kimia. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Tabel periodik unsur-unsur kimia. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Dalam tabel periodik, Stronsium (Sr) adalah unsur ke-3 dalam golongan Alkali Tanah atau golongan 2 dan memiliki nomor atom 38, setelah Berilium (Be) dan Magnesium (Mg), lihat artikel saya: Berilium, Logam Alkali Tanah yang Sangat Berbeda dan Magnesium dalam Klorofil dan Casing Laptop.

Stronsium murni dan mineral Strontianite dan Celestine. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 46.
Stronsium murni dan mineral Strontianite dan Celestine. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 46.
Pada 1790, kimiawan Irlandia Adair Crawford menemukan mineral yang sebelumnya tidak diketahui dalam sampel batuan yang telah ditemukan di kota Strontian, Skotlandia. Mineral itu terbakar dengan nyala api merah terang, dan kimiawan Skotlandia Thomas Charles Hope mempelajarinya dan menemukan bahwa mineral itu mengandung unsur baru. Mineral ini disebut Strontianite, dan merupakan bijih utama Stronsium.

Pada 1808, Stronsium murni pertama kali diekstraksi oleh kimiawan Inggris Humphry Davy, yang melakukan percobaan menggunakan listrik untuk mendapatkan unsur ini dari mineral.

Berbagai penggunaan Stronsium. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 47.
Berbagai penggunaan Stronsium. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 47.
Stronsium oksida dalam glasir tembikar dan keramik menciptakan warna yang khas, sedangkan Stronsium karbonat menghasilkan warna merah pada suar dan kembang api.

Stronsium pernah digunakan pada layar televisi, tetapi sekarang penggunaannya lebih sedikit.

Magnet yang mengandung oksida besi bisa dibuat lebih kuat dengan menambahkan Stronsium ke dalamnya. Magnet kuat ini digunakan dalam pengeras suara (loudspeaker) dan oven microwave.

Stronsium klorida ditambahkan ke beberapa jenis odol, sedangkan Stronsium radioaktif adalah sumber listrik untuk stasiun radar di tempat-tempat terpencil di mana tidak ada saluran listrik atau pasokan bahan bakar.

Sampai saat ini, salah satu penggunaan utama Stronsium adalah pada televisi: Stronsium oksida (SrO) ditambahkan ke kaca dari mana tabung sinar katoda (cathode ray tube/CRT) dibuat, untuk memblokir Sinar-X yang dihasilkan di dalam tabung. Munculnya alternatif seperti televisi LCD telah menghentikan produksi CRT.

Senyawa Stronsium digunakan dalam pembuatan kembang api, biasanya untuk menghasilkan warna merah cerah, dan seperti Fosfor, Stronsium digunakan dalam mainan yang menyala dalam gelap.

Lebih dari 30 isotop Stronsium diketahui, 4 stabil, dan ada secara alami, sedangkan sisanya tidak stabil dan radioaktif.

Sebagian besar isotop stabil dari Stronsium alami adalah Stronsium-88, sedangkan isotop Stronsium-90 sintetis bersifat radioaktif dan merupakan salah satu komponen paling berbahaya dari curah nuklir, karena Stronsium diserap oleh tubuh dengan cara yang mirip dengan Kalsium. Strontium stabil alami, di sisi lain, tidak berbahaya bagi kesehatan.

Isotop radioaktif strontium bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Sebuah generator termoelektrik radioisotop  (radioisotopic
thermoelectrical generator
/RTG) mengubah panas yang dihasilkan dari Stronsium menjadi listrik untuk digunakan dalam pesawat ruang angkasa.

Isotop radioaktif Stronsium-90 diproduksi dalam reaksi fisi, reaktor nuklir dan senjata nuklir. Sebagian besar Stronsium-90 pada manusia berasal dari dampak uji coba senjata nuklir di atas tanah.

Sebagai akibat dari partikel beta yang dipancarkannya saat meluruh, Stronsium-90 bisa  menyebabkan kanker tulang dan leukemia, dengan kemungkinan yang meningkat menurut dosis.

Bagi kebanyakan orang, keberadaan atom dari isotop tidak alami ini menimbulkan risiko yang bisa diabaikan. Namun ada lebih banyak Stronsium-90 pada orang yang lahir antara 1945 (tahun senjata nuklir pertama kali dicoba), dan 1963 (ketika perjanjian larangan uji coba menghentikan sebagian besar negara dari pengujian di atas tanah).

Walaupun sudah dilarang, uji coba senjata nuklir di atas tanah masih terjadi sampai dengan 1980.

Tingkat Stronsium-90 sedikit meningkat, setidaknya di sebagian dunia, sebagai akibat dari bencana reaktor nuklir Chernobyl pada 1986.

Stronsium tidak memiliki peran biologis, tetapi tulang dan gigi semua orang mengandung sedikit Stronsium. Ini karena sifat kimianya sangat mirip dengan Kalsium, sehingga bisa dengan mudah menggantikan alsium dalam matriks struktural tulang dan gigi.

Obat resep Stronsium ranelat digunakan untuk meningkatkan massa dan kekuatan tulang pada pasien dengan osteoporosis.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 16 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun