Permintaan selenium untuk industri kecil dan umumnya berkurang. Dalam fotosel (photocell), sebagian besar Selenium telah digantikan oleh semikonduktor lain, walaupun lapisan tipis tembaga Indium Gallium selenida (Copper Indium Gallium selenide/CIGS) digunakan dalam jenis sel surya yang semakin populer.
Kurang dari 2.000 ton unsur Selenium diproduksi setiap tahun, sebagian besar sebagai produk sampingan dari ekstraksi tembaga.
Penggunaan Selenium dalam pembuatan kaca dan ekstraksi Mangan masing-masing menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan Selenium. Dalam pembuatan kaca, pigmen merah Selenium dioksida (SeO2) digunakan dalam jumlah besar untuk mengoreksi warna hijau kuning yang biasanya terjadi pada kaca karena adanya pencemaran besi.
Dalam kaca arsitektur, Selenium mengurangi jumlah radiasi ultraviolet yang ditransmisikan. Unsur Mangan bisa dilarutkan dari bijihnya dengan menambahkan Selenium dioksida (SeO2), walaupun Selenium toksik dalam dosis tinggi, dan limbah dari proses ini harus dikontrol dengan cermat.
Walaupun toksik, Selenium menjadi unsur penting bagi hewan dan beberapa tanaman. Pada hewan, Selenium terlibat dalam kerja beberapa enzim dan vitamin antioksidan.
Kepustakaan:
1. Ekstra Farmakope Indonesia, Cetakan Pertama, Lembaga Farmasi Nasional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1974.
2. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
3. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
4. Diary Johan Japardi.
5. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 14 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H