Golongan Halogen
Semua atom unsur golongan Halogen memiliki 7 elektron di kulit terluar, jadi bisa menerima 1 elektron dari atom unsur lain untuk membentuk senyawa, dengan  reaktivitas yang menurun ke bawah golongan ini. Halogen bereaksi dengan hidrogen (H) membentuk senyawa asam. Senyawa halogen digunakan dalam produk seperti pemutih.
Fluor (F) dan Klor (Cl) berbentuk gas, Brom (Br) satu-satunya halogen yang berbentuk cair, dan Iodium (I), Astatin (At) dan Tennessin (Ts) berbentuk padatan.
Fluor
Fluor adalah istilah yang digunakan di beberapa negara Eropa untuk unsur kimia Florin (Fluorine). Kita mengikuti cara Eropa ini. Ada juga orang yang mengadaptasinya ke dalam bahasa Indonesia (seperti dulu ketika saya belajar di SMA) menjadi Flor. Saya sendiri lebih suka menggunakan istilah Fluor, karena setidaknya nama ion unsur ini, fluorida, tidak rancu dengan Florida, salah sebuah negara bagian di Amerika (jika kita menggunakan "Flor").
Fluor (F) adalah unsur kimia dengan nomor atom 9, dan merupakan unsur pertama dalam golongan 7 atau halogen. Dalam nomenklatur modern IUPAC, golongan ini disebut juga golongan 17, karena ikut memperhitungkan 10 kolom dari blok d, lihat tabel periodik di bawah ini:
Di antara semua unsur, Fluor menempati urutan ke-24 dalam kelimpahan universal dan ke-13 dalam kelimpahan terestrial. Fluorite, sumber mineral utama Fluor yang memberi nama unsur tersebut, pertama kali disebutkan pada 1529; ketika ia ditambahkan ke bijih logam agar titik leleh menurun untuk peleburan.
Kata kerja Latin Fluo yang bemakna "aliran" memberi nama mineral itu. Diusulkan sebagai unsur pada 1810, pemisahan Fluor dari senyawanya terbukti sulit dan berbahaya, dan beberapa peneliti awal meninggal atau menderita luka akibat percobaan mereka. Baru pada 1886 ahli kimia Prancis Henri Moissan mengisolasi unsur Fluor dengan menggunakan elektrolisis temperatur rendah, sebuah proses yang masih digunakan dalam produksi Fluor sekarang.
Karena biaya pemurnian unsur Fluor yang sangat mahal, sebagian besar aplikasi komersial menggunakan senyawa Fluor, dengan sekitar setengah dari Fluorite ditambang untuk digunakan dalam pembuatan baja. Sisa Fluorite diubah menjadi Hidrogen fluorida (HF) korosif untuk selanjutnya diolah menjadi berbagai fluorida organik, atau menjadi Kriolite, yang memainkan peran kunci dalam pemurnian Aluminium.
Molekul yang mengandung ikatan Karbon-Fluor (C-F) seringkali memiliki stabilitas kimia dan termal yang sangat tinggi; kegunaan utamanya adalah sebagai pendingin, isolasi listrik dan peralatan masak, dalam hal ini senyawa politetrafluoroetilena (polytetrafluoroethylene/PTFE) atau Teflon pada panci antilengket. Serat tipis yang terbuat dari PTFE juga digunakan untuk membuat pakaian yang ringan dan tahan air.
Obat-obatan seperti Atorvastatin dan Fluoxetine juga mengandung ikatan CF.
Ion fluorida dari garam fluorida terlarut bisa menghambat gigi berlubang, dan karenanya digunakan dalam odol dan fluoridasi air. Penggunaan garam fluorida dalam pasta gigi ini bertujuan untuk menguatkan gigi terhadap pembusukan.
Fluor yang sangat reaktif ini sangat berbahaya dalam keadaan murni: hanya sejumlah kecil yang ditambahkan ke udara bisa membunuh seseorang. Fluor bereaksi dengan batu bata, kaca, dan baja, dan langsung membakar tembus lubang. Karena sangat berbahaya, Fluor murni sering disimpan dalam wadah Nikel yang dapat menahan serangannya.
Mineral seperti Kriolite dan Fluorite mengandung unsur ini. Gas Fluor dan senyawanya yang kurang berbahaya memiliki berbagai kegunaan.
Asam fluorida adalah cairan beracun yang digunakan untuk mengetsa (etch) pola pada kaca, seperti yang terlihat pada beberapa jambangan kaca.
Beberapa glasir yang digunakan untuk melapisi keramik mengandung mineral Fluor. Saat dipanaskan, glasir ini melepaskan Fluor, yang mengeraskan keramik di bawahnya.
Gas Fluorokarbon umumnya merupakan gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global 100 hingga 23.500 kali lipat dari Karbon dioksida. SF6 memiliki potensi pemanasan global tertinggi dari semua zat yang diketahui.Â
Senyawa Organofluor sering bertahan di lingkungan karena kekuatan ikatan C-F. Fluor tidak memiliki peran metabolisme yang diketahui pada mamalia; beberapa tanaman dan spons laut mensintesis racun Organofluor (utamanya monofluoroasetat) yang membantu mencegah pemangsaan.
Catatan:
1. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia diterbitkan oleh Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
2. Artikel ini diolah dengan bahan dari berbagai sumber, termasuk #1.
Jonggol, 19 Juni 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H