3. Anak dengan Masalah yang Berat
Jika anak sedang menghadapi masalah yang berat, dan Anda belum punya solusinya, mungkin karena belum pernah mengalami masalah serupa, ajak dia untuk memikirkan bersama teknik yang akan mengatasi banyak gejolak emosional dan kebingungan yang mengiringi pengambilan keputusan sulit yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah itu.
Anda mungkin akan mengalami sejumlah kejutan, apalagi jika Anda berasumsi bahwa anak seusia anak Anda sulit memikirkan solusi masalahnya. Ingat, yang mengalami masalah adalah anak itu sendiri, dan tanpa Anda duga dia juga telah memikirkan sejumlah solusi yang memungkinkan untuk dilakukan.
Jadi, biarkan anak dengan kearifannya sendiri mengembangkan kemandirian dalam mengambil keputusan.
4. Sebagai Orangtua, Kesabaran dalam Parenting Harus Terus Ditingkatkan
Jangan pernah menyamakan bahwa Anda juga pernah menjalani masa kanak-kanak dan menganggap masalah yang dihadapi anak sama saja dengan Anda ketika masih seusia dia. Tidak demikian.
Di luar kesibukan harian Anda, sediakan cukup waktu untuk mendengarkan anak Anda, jangan biarkan masalah anak menumpuk tanpa mendapat sedikit pun bantuan berupa saran dari Anda.
Sambil mendengarkan, Anda sebenarnya juga berkesempatan mempelajari dinamika masalah anak zaman terkini, entah berapa pun usianya. Anggaplah Anda kembali ke masa Anda menjadi anak-anak dan solusi masalahnya juga Anda perlukan, atau setidaknya jika anak Anda yang lain mengalami masalah serupa, solusinya sudah ada di tangan Anda.
5. Rentang Waktu Parenting
Sadarilah bahwa parenting bukan untuk mempersiapkan anak untuk beberapa hari ke depan, tetapi sampai pada waktu si anak "dilepaskan," biasanya saat hendak berkuliah, terutama di luar daerah atau bahkan luar negeri.
Selanjutnya, sebagai orang yang sudah dewasa, si anak akan memiliki cukup bekal untuk menghadapi dunia dan bertahan hidup, antara lain mengatur sendiri keuangannya, memasak makanan, berkomunikasi dengan baik, memahami emosinya, mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja setelah tamat kuliah (jika memungkinkan, mampu bekerja sambil kuliah), memahami bagaimana menyelesaikan perkuliahannya secara tepat waktu, berpikir sendiri, mengembangkan standar moral yang membuatnya nyaman, berbelanja kebutuhan sehari-hari, bahkan menikah, dsb (sangat banyak).
Saya berharap, seperti saya, para pembaca yang berminat bisa mengembangkan lebih lanjut Tips Parenting Positif ini sesuai situasi dan kondisi masing-masing, dan menjadi Parenting ala Anda sendiri.
Jonggol, 10 Juni 2021
Johan Japardi