Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Apoteker dan Chef, Rasa, Praktik, dan Karya

31 Mei 2021   02:36 Diperbarui: 1 Juni 2021   00:09 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah alasannya kenapa saya tidak pernah mau memasak di dapur orang lain, dan saya tidak berhenti terheran-heran jika melihat saudara saya yang menggunakan gunting yang tumpul, atau sendok masak atau sendok sup yang mudah patah atau malah sudah patah, atau tidak tersedianya alat ini itu. Bagaimana bisa secara optimal mengolah rasa menjadi karya dengan situasi seperti itu.

Tentu saja, kebalikannya juga ada dan bisa diakses secara daring. Para chef kesohor dengan peralatan yang sangat canggih, bahan makanan dan bumbu yang premium, tapi kurang didukung oleh ilmu dan seni memasak yang baik. Saya lebih suka menonton seorang chef yang memperagakan keterampilannya memasak tanpa berkata apa-apa, ketimbang yang banyak memberikan penjelasan sampai-sampai informasi yang salah pun disampaikan kepada penontonnya.

Ada seorang tokoh dalam sebuah drama seri silat yang ketika ditanyai tentang sebuah masakan menjawab: "Aku tidak tahu tentang masakan, aku cuma tahu makan" dan tentang arak: "Aku tidak mengerti arak, aku cuma tahu minum." 

Sebuah apreasiasi rasa yang tidak memerlukan banyak kata, karena esensi dan manfaat rasa maupun karya olahan rasa itu cukup dinikmati, bukan dikomentari.

Demikian jugalah dengan karya hasil olahan rasa yang mengambil wujud sebuah buku. Bacalah dia, resapi esensinya, dan rasakan manfaatnya, yang pada gilirannya membuat si pembaca bisa menjadi penulis dengan berbekal sikap dan prinsip yang sama.

Jonggol, 31 Mei 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun